Madiun (Antaranews Jatim) - Jenazah Alfiani Hidayatul Solikah, salah seorang pramugari Lion Air PK-LQP JT 610 yang jatuh di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat dimakamkan di kampung halamannya di Desa Mojorejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Rabu siang.
Rombongan yang membawa jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 12.15 WIB dan langsung disambut tangis histeris ibu dan keluarga lainnya. Bahkan ibu korban juga pingsan karena tak sanggup menahan kesedihan.
"Alfiani, aku ingin melihat anakku," teriak ibu Alfi, Sukartini sambil menangis saat melihat peti jenazah Alfiani diangkut memasuki rumah duka berlantai dua tersebut.
Setelah dishalatkan, jenazah anak tunggal dari pasangan Slamet dan Sukartini itu langsung dimakamkan di tempat pemakamam umum (TPU) desa setempat.
Pemberangkatan jenazah ke TPU, diiringi doa dan isak tangis keluarga, tetangga, serta teman-teman dari korban. Terlihat pula sejumlah teman sejawat pramugari dari Maskapai Lion Air mengiringi ke tempat peristirahatan terakhir dara cantik berusia 19 tahun tersebut.
Baca juga: Alfiani, Sosok Pramugari JT 610 yang Dikenal Pintar
Baca juga: Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Ahli Waris Pramugari Lion Air
Jasad Alfiani yang bernomor postmortem 001 berhasil diidentifikasi oleh tim DVI melalui DNA dari kantong jenazah nomor DVI/00/Lion Tj. Priok/001 pada Selasa (13/11) sore.
Korban berhasil diidentifikasi bersama dengan dua jasad lainnya, yakni atas nama Adonia Magdiel Bongkal (52) dan Andrea Manfredi, warga negara asing asal Italia.
Jenazah Alfiani kemudian diberangkatkan menggunakan pesawat dari Jakarta menuju Bandara Adi Soemarmo Solo pada Rabu (14/11) pagi. Setelah itu, jenazah dibawa ke Kabupaten Madiun melalui jalur darat menggunakan ambulans.
Alfiani baru sekitar dua bulan bekerja sebagai pramugari di Maskapai Lion Air. Setelah lulus dari SMA Negeri 1 Dolopo Kabupaten Madiun pada tahun 2017, ia melanjutkan ke sekolah pramugari di Yogyakarta selama setahun dan diterima bekerja.
Sejak dinyatakan bekerja sebagai pramugari sekitar Agustus lalu, Alfiani belum pernah pulang hingga akhirnya pesawat tempat ia bertugas mengalami kecelakaan dan menewaskan sebanyak 189 penumpang serta awak kabinnya, termasuk Alfiani. (*)
Video Oleh Louis Rika Stevanie
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Rombongan yang membawa jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 12.15 WIB dan langsung disambut tangis histeris ibu dan keluarga lainnya. Bahkan ibu korban juga pingsan karena tak sanggup menahan kesedihan.
"Alfiani, aku ingin melihat anakku," teriak ibu Alfi, Sukartini sambil menangis saat melihat peti jenazah Alfiani diangkut memasuki rumah duka berlantai dua tersebut.
Setelah dishalatkan, jenazah anak tunggal dari pasangan Slamet dan Sukartini itu langsung dimakamkan di tempat pemakamam umum (TPU) desa setempat.
Pemberangkatan jenazah ke TPU, diiringi doa dan isak tangis keluarga, tetangga, serta teman-teman dari korban. Terlihat pula sejumlah teman sejawat pramugari dari Maskapai Lion Air mengiringi ke tempat peristirahatan terakhir dara cantik berusia 19 tahun tersebut.
Baca juga: Alfiani, Sosok Pramugari JT 610 yang Dikenal Pintar
Baca juga: Jasa Raharja Serahkan Santunan kepada Ahli Waris Pramugari Lion Air
Jasad Alfiani yang bernomor postmortem 001 berhasil diidentifikasi oleh tim DVI melalui DNA dari kantong jenazah nomor DVI/00/Lion Tj. Priok/001 pada Selasa (13/11) sore.
Korban berhasil diidentifikasi bersama dengan dua jasad lainnya, yakni atas nama Adonia Magdiel Bongkal (52) dan Andrea Manfredi, warga negara asing asal Italia.
Jenazah Alfiani kemudian diberangkatkan menggunakan pesawat dari Jakarta menuju Bandara Adi Soemarmo Solo pada Rabu (14/11) pagi. Setelah itu, jenazah dibawa ke Kabupaten Madiun melalui jalur darat menggunakan ambulans.
Alfiani baru sekitar dua bulan bekerja sebagai pramugari di Maskapai Lion Air. Setelah lulus dari SMA Negeri 1 Dolopo Kabupaten Madiun pada tahun 2017, ia melanjutkan ke sekolah pramugari di Yogyakarta selama setahun dan diterima bekerja.
Sejak dinyatakan bekerja sebagai pramugari sekitar Agustus lalu, Alfiani belum pernah pulang hingga akhirnya pesawat tempat ia bertugas mengalami kecelakaan dan menewaskan sebanyak 189 penumpang serta awak kabinnya, termasuk Alfiani. (*)
Video Oleh Louis Rika Stevanie
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018