Surabaya (Antaranews Jatim) - Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyebutkan angka bebas jentik di wilayah setempat setiap tahunnya mengalami penurunan, menyusul adanya kesadaran masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk.
     
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Jumat, mengatakan, setiap tahun angka bebas jentik (ABJ) nyamuk ini semakin menurun, meski untuk beberapa kelurahan, sekolah, perkantoran, dan perumahan masih mendominasi. 
     
"Tiap tahun angka bebas jentik ini semakin turun, seperti halnya pada 2017 angka ABJ mencapai 325, sedangkan pada 2018 turun menjadi 311," katanya.
     
Kendati demikian, lanjut Febria, dinkes mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berpartisipasi memberantas sarang-sarang nyamuk. Bahkan, Pemkot Surabaya telah mengirimkan surat edaran imbauan kepada masyarakat. 
     
"Harapannya, bisa terus terjalin sinergi antara pemerintah dan masyarakat, sehingga tidak ada lagi warga Surabaya yang terkena penyakit demam berdarah," katanya.
     
Pada tahun ini, lanjut dia, dinkes sudah dua kali mengirim surat edaran imbauan pemberantasan sarang nyamuk ke warga. "Bahkan Bu Risma ingin agar surat edaran tersebut dikirimkan satu minggu sekali ke warga," katanya. 
     
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada kesempatan sebelumnya mengajak elemen masyarakat di Kota Pahlawan untuk bersama-sama memberantas sarang nyamuk menjelang musim hujan.
     
"Saya berharap kita bisa menurunkan penyakit demam berdarah. Setiap tahun turun, tapi saya ingin tidak ada," kata Risma.
     
Risma juga telah memberi arahan kepada jajaran di kelurahan dan kecamatan agar ke depannya pelaksanaan kerja bakti tidak hanya difokuskan pada kantor pemerintahan, jalan raya atau saluran, tetapi juga tempat-tempat umum, seperti tempat ibadah dan sekolah-sekolah. 
     
"Biasanya kelurahan dan kecamatan melakukan kerja bakti bersama. Tapi, saya berharap tempat-tempat ibadah, sekolah, masjid, dan gereja juga dilakukan. Kadang juga rumah-rumah kosong itu, makanya saya minta para camat, lurah bisa masuk ke rumah-rumah kosong itu," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018