Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, akan menampilkan Tari Thengul massal dengan melibatkan 120 penari dalam kegiatan lomba desain relief di bekas penambangan batu kapur di Desa Gajah, Kecamatan Baureno, pada 24-25 November.
Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Dyah Enggrini Mukti, di Bojonegoro, Senin, mengatakan, tari massal Thengul akan tampil dalam kegiatan desain relief di kawasan yang dinamakan Gajah Watu Jodo (GWJ).
"Disbudpar mulai mempersiapkan dengan merekrut puluhan guru tari di kecamatan untuk memperoleh pelatihan tari Thengul," kata dia menjelaskan.
Dengan demikian, menurut guru tari yang sudah memperoleh pelatihan tari Thengul itu, Disbudpar akan merekrut para siswa yang dipilih untuk memperoleh pelatihan Tari Thengul.
"Tari Thengul massal ini baru awal. Kemungkinan di tahun berikutnya Tari Thengul massal jumlah penarinya akan diperbanyak, seperti tari di Banyuwangi yang pesertanya sampai ribuan," ucapnya menjelaskan.
Selain Tari Thengul massal, lanjut dia, dalam kegiatan lomba desain relief itu juga akan dimeriahkan sejumlah penyanyi, antara lain Anji atau Erdian Aji Prihartanto, juga artis ibu kota lainnya.
Menurut dia, penampilan Tari Thengul dan artis ibu kota itu akan meramaikan lomba desain relief di Gunung Waju Jodo (GWJ) di kawasan penambangan batu kapur yang sudah tidak ditambang lagi sejak 10 tahun lalu.
Kegiatan lomba desain relief di kawasan bekas penambangan batu kapur dengan luas sekitar 20 hektare dilaksanakan bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dengan mengambil tema sejarah Bojonegoro.
"Tim ISI yang meninjau lokasi GWJ menilai lokasinya sangat bagus untuk dikembangkan menjadi kawasan objek wisata," ucapnya.
Ia memberikan gambaran bahwa dalam lomba desain relief di GWJ yang terdapat lima gunung kapur itu akan ada 20 pemahat dari ISI yang akan membuat relief di gunung kapur GWJ, masing-masing pemahat akan membuat tiga desain relief.
"Tapi, sebenarnya ini lomba terbuka untuk umum yang bisa diikuti peserta dari luar daerah. misalnya dari Universitas Surabaya (Unesa), juga yang lainnya," tambahnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan desain relief di GWJ itu juga sebagai usaha daerahnya mengembangkan Geopark Nasional hamparan minyak bumi sekaligus memeriahkan Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-341. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Dyah Enggrini Mukti, di Bojonegoro, Senin, mengatakan, tari massal Thengul akan tampil dalam kegiatan desain relief di kawasan yang dinamakan Gajah Watu Jodo (GWJ).
"Disbudpar mulai mempersiapkan dengan merekrut puluhan guru tari di kecamatan untuk memperoleh pelatihan tari Thengul," kata dia menjelaskan.
Dengan demikian, menurut guru tari yang sudah memperoleh pelatihan tari Thengul itu, Disbudpar akan merekrut para siswa yang dipilih untuk memperoleh pelatihan Tari Thengul.
"Tari Thengul massal ini baru awal. Kemungkinan di tahun berikutnya Tari Thengul massal jumlah penarinya akan diperbanyak, seperti tari di Banyuwangi yang pesertanya sampai ribuan," ucapnya menjelaskan.
Selain Tari Thengul massal, lanjut dia, dalam kegiatan lomba desain relief itu juga akan dimeriahkan sejumlah penyanyi, antara lain Anji atau Erdian Aji Prihartanto, juga artis ibu kota lainnya.
Menurut dia, penampilan Tari Thengul dan artis ibu kota itu akan meramaikan lomba desain relief di Gunung Waju Jodo (GWJ) di kawasan penambangan batu kapur yang sudah tidak ditambang lagi sejak 10 tahun lalu.
Kegiatan lomba desain relief di kawasan bekas penambangan batu kapur dengan luas sekitar 20 hektare dilaksanakan bekerja sama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dengan mengambil tema sejarah Bojonegoro.
"Tim ISI yang meninjau lokasi GWJ menilai lokasinya sangat bagus untuk dikembangkan menjadi kawasan objek wisata," ucapnya.
Ia memberikan gambaran bahwa dalam lomba desain relief di GWJ yang terdapat lima gunung kapur itu akan ada 20 pemahat dari ISI yang akan membuat relief di gunung kapur GWJ, masing-masing pemahat akan membuat tiga desain relief.
"Tapi, sebenarnya ini lomba terbuka untuk umum yang bisa diikuti peserta dari luar daerah. misalnya dari Universitas Surabaya (Unesa), juga yang lainnya," tambahnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan desain relief di GWJ itu juga sebagai usaha daerahnya mengembangkan Geopark Nasional hamparan minyak bumi sekaligus memeriahkan Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-341. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018