Tulungagung (Antaranews Jatim) - Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, berjanji akan mengalokasikan anggaran pembangunan ruang kelas baru di SDN 3 Serut agar para siswa tidak lagi belajar di ruang kelas darurat yang semiterbuka.

"Kami akan anggarkan tahun depan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung Suharno di Tulungagung, Jumat.

Ia mengatakan, realisasi pembangunan tidak bisa dilakukan secepatnya lantaran terkendala sistem penganggaran.

Tahun ini semua rencana pembangunan sudah terancang sesuai plot dan plafon anggaran per kegiatan, sesuai rencana awal dalam penyusunan APBD 2018.

Demikian juga untuk perubahan anggaran keuangan atau APBD-P 2018 yang saat ini sudah ditetapkan dan tinggal pelaksanaan lapangan.

"Ya, pada 2019 harus diusulkan melalui APBD yang sekarang tahap rancangan," tutur Suharno.

Suharno membenarkan bahwa pihak SDN 3 Serut sudah beberapa kali mengajukan proposal pembangunan kelas baru di sekolahnya.

Namun, Suharno menyebut ada kesalahan dalam pengisian data pokok pendidikan (dapodik) sehingga permohonan belum bisa disetujui.

"Kalau ngisi dapodiknya salah, tidak dapat dari pusat (anggaran dari DAK)," terang Suharno.

Dijelaskan, di dalam dapodik biasanya ada pertanyaan jumlah kelas di isi lengkap, sehingga penganggaran kelas baru dalam DAK tidak akan dianggarkan.

"Di situ ditulis ruang kelasnya lengkap sehingga tidak dapat DAK," kata Suharno.

Untuk satu ruang kelas beserta mebelernya, setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp160 juta.

Diberitakan, sebanyak 26 siswa kelas 2 di SDN 3 Serut terpaksa harus belajar di bekas tempat parkir dan gudang sekolah.

Tak hanya sehari atau dua hari, siswa kelas dua itu terpaksa belajar di ruang terbuka. Sudah 10 tahun keadaan ini terjadi. (*)

Baca juga: Siswa SD Tulungagung Belajar di Kelas Darurat

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018