Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya siap mengirim bantuan tahap pertama untuk untuk korban bencana gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah pada 5 Oktober 2018.
     
Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto, di Surabaya, Rabu, mengatakan pihaknya saat ini mulai melakukan packing barang bantuan untuk korban bencana gempa dan tsunami di Palu-Donggala.
     
"Selain bantuan berupa barang, pemkot juga bakal mengirimkan bantuan berupa tenaga orang," katanya.
     
Menurut dia, pihaknya berencana memberangkatkan bantuan tahap pertama pada 5 Oktober 2018, dengan menggunakan moda transportasi laut. Bantuan ini, merupakan hasil donasi dari masyarakat dan pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya. 
     
Bantuan yang dikirim tersebut, lanjut dia, nantinya akan menuju ke Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu dengan estimasi perjalanan sekitar 2-3 hari.
     
"Pengiriman barang bantuan akan menggunakan Kapal Meratus. Namun, kalau kapal itu tidak datang (Meratus) kita akan menggunakan Kapal Pelni dan berangkat pada 7 Oktober," ujarnya.
     
Ditanya alasan kenapa memilih jalur transportasi laut, Eddy menuturkan, dipilihnya jalur laut karena saat ini untuk pengiriman barang bantuan menggunakan jalur udara, seperti melalui pesawat Hercules dianggap sudah penuh. 
     
Kendati demikian, lanjut dia, pihaknya kemudian memilih jalur laut sebagai alternatif pengiriman barang bantuan. "Adanya juga alternatif melalui Kantor Pos. Namun kalau kita lewat pos, harus packing dulu beratnya sekitar 30 kilogram, nah ini kan barang-barang kita tidak bisa kita pilah," ujarnya.
     
Eddy mengatakan bantuan berupa barang yang akan dikirim tahap pertama tersebut, terdiri dari beras 5 ton, mie instan 2.000 dus, obat-obatan, genset 10 unit 4.500 volt, gergaji senso dua unit, roti kering/biskuit 1.000 box, pembalut wanita, sarung, kaos baru, susu balita, 200 lembar kain kafan, 200 kantong jenazah, dan tenda dua unit.
     
"Untuk distribusi di sana, nanti kita koordinasikan dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Palu," ujar mantan Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah ini.
     
Selain mengirimkan bantuan berupa barang, Eddy mengatakan Pemkot Surabaya juga mengirim bantuan berupa tenaga orang. Rencananya, mereka akan berangkat menggunakan moda transportasi udara pada Jumat, (5/10) pagi. 
     
Totalnya sebanyak 28 orang yang akan dikirim ke lokasi bencana. Mereka terdiri dari tiga orang dokter, lima perawat. Dan sisanya anggota Satpol-PP, Petugas PMK, Linmas, dan petugas pemakaman dari DKRTH.
     
"Sebenarnya rencananya petugas kami berangkatkan pada Kamis, (4/10). Namun karena tiket pesawat penuh, akhirnya kami berangkatkan mereka pada Jumat, (5/10) pagi," katanya.
     
Menurutnya, 28 petugas yang akan berangkat tersebut, nantinya akan berada di lokasi bencana selama satu pekan. Mereka akan membantu kebutuhan tenaga di sana. 
     
Ia juga mengaku, petugas yang dikirim itu, akan menuju ke lokasi bencana yang jangkauannya dianggap sulit. Disamping itu, petugas juga dibekali dengan beberapa peralatan untuk menunjang kebutuhan di lokasi bencana.
     
"Nanti yang dicari teman-teman itu, yang lokasi jangkauannya sulit. Kami juga bawa pacul, arit, dan pisau komando, untuk peralatan teman-teman di sana," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018