Blitar (Antaranews Jatim) - PT Kereta Api DAOP VII Madiun, Jawa Timur, menegaskan truk yang terguling akibat terselip di Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, yang merupakan jalur Blitar-Tulungagung, sudah bisa dievakuasi, sehingga tidak sampai menganggu arus perjalanan kereta maupun lalu lintas.

"Setelah kejadian, petugas langsung melakukan penderekan truk agar menjauh dari perlintasan kereta api," kata Manajer Humas PT KAI Daop VII Madiun Ixfan Hendriwintoko saat dikonfirmasi, Rabu.

Ia mengatakan kejadian truk terguling itu di jalur kereta api Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Selasa (2/10) malam. Terdapat truk bermuatan berat dari arah Blitar menuju Tulungagung dengan bermuatan pupuk kandang.

Kendaraan tersebut disopiri oleh Irfan Nur setianto (63) warga Desa Ngawonggo, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.

Truk yang mempunyai nomor kendaraan AA 1353 PK tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Sampai di tikungan JPL 221, ternyata sopir truk tidak bisa mengendalikan kendaraan sehingga selip dan terbalik. Diduga, sopir baru pertama kali lewat jalan tesebut, sehingga tidak bisa menguasai medan.

"Informasinya pengemudi baru pertama kali lewat jalan tersebut sehigga tidak menguasai medan. Petugas juga langsung ke lokasi untuk memantau situasi, dan berupaya mengevakuasi kendaraan agar tidak mengganggu perjalanan kereta api," kata dia.

Ixfan juga menambahkan saat kejadian memang tidak ada kereta yang lewat. Petugas berupaya keras untuk mengevakausi dan setelah beberapa saat kemuidan, truk berhasil dievakausi dari lokasi kejadian. Jalur kereta api juga dinyatakan sudah aman, sehingga kereta api bisa melaju dengan lancar.

Pihaknya juga mengimbau para pengendara saat akan melewati perlintasan sebidang jalur kereta api agar mematuhi rambu-rambu yang ada dan lebih mendahulukan perjalanan KA. Hal itu penting, demi keselamatan pengendara itu sendiri.

"Pintu perlintasan hanya merupakan alat bantu yang fungsinya mengamankan perjalanan KA, jadi jangan sampai menerobos atau sampai menabrak pintu yang telah dilakukan proses penutupan, karen paotensi bahaya bagi pengendara dan KA yang di dalamnya berisi penumpang," kata dia. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018