Probolinggo - (Antaranews Jatim) - Sebanyak 200 rukun warga (RW) se-Kota Probolinggo, Jawa Timur, akan menerima gerobak sampah beroda dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menunjang kebersihan lingkungan di kota setempat.
 
"Gerobak sampah akan didistribusikan pada Selasa (2/10) untuk 200 RW yang tersebar di lima kecamatan di Kota Probolinggo," kata Kepala DLH Kota Probolinggo Budi Krisyanto usai rapat koordinasi percepatan distribusi gerobak sampah di ruang transit Kantor Wali Kota Probolinggo, Senin.
 
Menurutnya gerobak sampah tersebut merupakan pengadaan barang tahun 2017 dan sebelumnya sudah mau didistribusikan, namun ada hal-hal yang belum selesai, sehingga belum bisa didistribusikan hingga akhir 2017. 

"Kami sudah berkoordinasi dengan inspektorat dan kami sudah cek barangnya masih bagus, utuh, tidak ada yang rusak, sehingga gerobak sampah itu bisa segera dioperasionalkan oleh warga di lingkungan RW," tuturnya.

Sebanyak 200 RW yang menerima gerobak sampah itu terdiri dari lima kecamatan yakni 39 RW di Kecamatan Wonoasih, 42 RW di Kecamatan Mayangan, kemudian Kecamatan Kanigaran sebanyak 51 RW, Kecamatan Kademangan sebanyak 33 RW, dan Kecamatan Kedopok sebanyak 35 RW.

"DLH akan melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang gerobak sampah beroda itu. Selain RW, gerobak sampah itu juga akan didistribusikan ke organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan, kelurahan, dan sekolah adiwiyata sejumlah 132 sekolah," tuturnya.

Sementara Wali Kota Probolinggo Rukmini meminta kepada DLH untuk menginformasikan kepada masyarakat, agar sampah yang dibuang di gerobak itu harus menggunakan kantong plastik untuk memudahkan petugas mengambil sampah.

"Kami belum memiliki kompaktor sampah, sehingga dengan menggunakan kantong plastik, maka sampah tidak berserakan di Kota Probolinggo," katanya.

Ia juga meminta agar surat-surat gerobak sampah bisa dilengkapi oleh DLH dan siapa yang menerima bantuan itu harus tanda tangan, sehingga kalau hilang bisa ditanyakan kepada yang bersangkutan. 

"Penerima bantuan gerobak sampah itu harus membubuhkan tanda tangan. Siapa yang menerima, kemudian berapa unit diterima dan tanggalnya harus jelas sebagai pertanggungjawaban DLH," katanya.

Camat Kademangan Pujo Agung Satrio berharap gerobak sampah tidak ditempatkan di dekat permukiman warga dan harus ada jadwal yang jelas dari DLH tentang pengambilan sampah-sampah tersebut, agar lingkungan tetap bersih.

"Kemungkinan akan sulit jika truk DLH keliling di 200 RW se-Kota Probolinggo, sehingga harus ada sejumlah titik untuk pengangkutan sampah dari gerobak sampah dan bisa disampaikan kapan sampah tersebut akan diangkut oleh truk DLH," ujarnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018