Kediri (Antaranews Jatim) - Ribuan peserta menyemarakkan acara "Kelud Volcano Road Run 2018" yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, di jalur menuju ke Gunung Kelud (1.736 mdpl/ meter di atas permukaan laut).

Wakil Bupati Kediri Masykuri, Minggu (23/9) mengemukakan kegiatan ini sengaja digelar. Kegiatan ini adalah lomba lari yang memadukan sport dan pariwisata.

"Dalam kegiatan ini peserta akan menempuh jarak 10 kilometer dengan COT selama 3 jam," katanya di Kediri.

Dalam kegiatan tersebut, peserta melakukan start pada ketinggian 600 mdpl dan finish pada ketinggian 1200 mdpl. Dengan elevasi 600 meter tersebut, medan yang dilalui peserta akan sangat menantang dan berat.

Kegiatan lari ini tidak seperti event lari biasanya. Peserta Kelud Volcano Road Run 2018 diharuskan memiliki stamina dan daya tahan tubuh yang cukup kuat, mengingat medan yang akan dilalui peserta mayoritas berupa tanjakan tinggi. Namun medan berat tersebut akan terbayar dengan pemandangan alam khas Gunung Kelud yang sangat memukau.

Acara Kelud Volcano Road Run 2018 tersebut ternyata juga mampu memunculkan atlet-atlet lari maraton level nasional. Dari dua kategori yang dilombakan yaitu kelas reguler dan pelajar, para peserta bersaing sangat ketat. Mereka lomba lari mulai dari titik start hingga finish, yakni puncak Gunung Kelud.

Setelah melewati sejumlah jalur dan tanjakan, panitia juga sudah mengantongi pemenang lomba. Untuk kategori reguler pria dimenangkan oleh Raka Prayoga dari Desa Semanding, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Raka mampu menyingkirkan pelari lainnya dan mampu finish dengan catatan waktu 00:53:40, disusul oleh Aji di urutan kedua dengan perolehan waktu 01:01:11 dan urutan ketiga oleh Andry dengan catatan waktu 01:09:20.

Sedangkan gelar juara kategori pelajar pria yakni Ali Topan dari Kota Malang dengan catatan waktu 00:51:15, disusul oleh Difa dan ketiga oleh Welly.

Raka mengaku ia sudah berlatih dengan maksimal sebelum mengikuti pertandingan ini.

"Yang saya lakukan untuk ikut KVRR tahun ini adalah dengan mencoba track tanjakan di Batu Malang. Selama satu pekan, saya berlatih dan istirahat satu hari untuk menyimpan tenaga," kata dia.
 
Ali Topan, pemenang lainnya juga mengaku sudah latihan rutin sebelum ikut kegiatan ini. Ia juga tetap bersemangat sekaligus bisa mengukir prestasi.

"Baru kali ini saya mengikuti KVVR, ternyata medannya sangat luar biasa berat. Tanjakannya membuat tenaga sangat terkuras. Ini sangat berbeda dengan event-event lari yang pernah saya ikuti," kata dia. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018