Surabaya (Antaranews Jatim) - Sumur Eksplorasi ENC-02 yang berada di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur diperkirakan memiliki sumber daya sekitar 70 juta barel minyak, kata General Manager PT Energi Mineral Langgeng (EML) Sopandi Tossin.
"Kami memperkirakan besar sumber daya sekitar 70 juta barel minyak," kata Sopandi, dalam keterangan persnya di Surabaya, Senin, usai prosesi persiapan tajak atau kegiatan eksplorasi migas.
Ia mengatakan, proses tajak sumur yang dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) menargetkan kedalaman sekitar 9,800 kaki dan akan menembus beberapa jenis lapisan batuan.
Ia mengatakan, tujuan tajak untuk mendapatkan data bawah permukaan dari jenis batuan dan unsur geologi lainnya, dan diharapkan dapat membuktikan keberadaan hidrokarbon yang ekonomis di perut Bumi Sumenep.
"Kami dari EML merupakan perusahan migas nasional yang murni dimiliki oleh pribumi dan tidak ada kontaminasi modal dari luar," katanya.
Menurut Sopandi, secara keseluruhan personel pengelola perusahaan juga merupakan pribumi, sehingga segala resiko yang timbul akan merupakan resiko dan pengorbanan secara pribadi bangsa kita sendiri.
"Rig yang kita lihat berdiri dimiliki pribumi yang berasal dari Sumenep yakni PT Roda Drilling Nusantara, sebagai pemilik rig RDN 101 yang digunakan oleh EML untuk pekerjaan pemboran Sumur Eksplorasi ENC-02," katanya.
Sementara itu, Kepala Departemen Operasi SKK Migas Perwakilan Jabanusa Indra Zulkarnain mengaku bangga pemilik rig yang digunakan dalam kegiatan ini adalah warga Sumenep.
"Jadi ini Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bisa dibilang 100 persen. Dari situ saja, investasinya kembali lagi ke warga yang berasal dari Kabupaten Sumenep,” tuturnya.
Ia menjelaskan, SKK Migas mewakili pemerintah sangat menghargai PT EML yang mau berinvestasi di Kabupaten Sumenep, sebab meski masih dalam tahap eksplorasi, seluruh biaya dan resiko sepenuhnya masih ditanggung PT EML.
"Semua biaya belum dikeluarkan oleh SKK Migas atau pemerintah. Jadi semua biaya yang diinvestasikan di sini masih merupakan biaya dari PT EML. Nanti dikembalikan SKK Migas kalau sudah ditemukan cadangan migas yang ekonomis. Kalau nggak ekonomis, kita nggak akan kembalikan biayanya," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami memperkirakan besar sumber daya sekitar 70 juta barel minyak," kata Sopandi, dalam keterangan persnya di Surabaya, Senin, usai prosesi persiapan tajak atau kegiatan eksplorasi migas.
Ia mengatakan, proses tajak sumur yang dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) menargetkan kedalaman sekitar 9,800 kaki dan akan menembus beberapa jenis lapisan batuan.
Ia mengatakan, tujuan tajak untuk mendapatkan data bawah permukaan dari jenis batuan dan unsur geologi lainnya, dan diharapkan dapat membuktikan keberadaan hidrokarbon yang ekonomis di perut Bumi Sumenep.
"Kami dari EML merupakan perusahan migas nasional yang murni dimiliki oleh pribumi dan tidak ada kontaminasi modal dari luar," katanya.
Menurut Sopandi, secara keseluruhan personel pengelola perusahaan juga merupakan pribumi, sehingga segala resiko yang timbul akan merupakan resiko dan pengorbanan secara pribadi bangsa kita sendiri.
"Rig yang kita lihat berdiri dimiliki pribumi yang berasal dari Sumenep yakni PT Roda Drilling Nusantara, sebagai pemilik rig RDN 101 yang digunakan oleh EML untuk pekerjaan pemboran Sumur Eksplorasi ENC-02," katanya.
Sementara itu, Kepala Departemen Operasi SKK Migas Perwakilan Jabanusa Indra Zulkarnain mengaku bangga pemilik rig yang digunakan dalam kegiatan ini adalah warga Sumenep.
"Jadi ini Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bisa dibilang 100 persen. Dari situ saja, investasinya kembali lagi ke warga yang berasal dari Kabupaten Sumenep,” tuturnya.
Ia menjelaskan, SKK Migas mewakili pemerintah sangat menghargai PT EML yang mau berinvestasi di Kabupaten Sumenep, sebab meski masih dalam tahap eksplorasi, seluruh biaya dan resiko sepenuhnya masih ditanggung PT EML.
"Semua biaya belum dikeluarkan oleh SKK Migas atau pemerintah. Jadi semua biaya yang diinvestasikan di sini masih merupakan biaya dari PT EML. Nanti dikembalikan SKK Migas kalau sudah ditemukan cadangan migas yang ekonomis. Kalau nggak ekonomis, kita nggak akan kembalikan biayanya," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018