Madiun (Antaranews Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota menyiagakan 1.230 personel gabungan dalam Operasi Aman Suro 2018 guna mengamankan perayaan Tahun Baru Islam 1440 Hijriah atau malam 1 "Suro" oleh para pesilat di wilayah setempat.

Kapolres Madiun Kota AKBP Nasrun Pasaribu di Madiun, Jumat mengatakan seribuan personel tersebut merupakan gabungan dari anggota Polres jajaran Korwil V yang meliputi Polres Madiun Kota, Polres Madiun, Polres Ngawi, Polres Magetan, dan Polres Ponorogo, plus Nganjuk.

"Selain itu, juga melibatkan personel dari TNI dan pemerintah daerah di wilayah Polres Jajaraan Korwil V," ujar AKBP Nasrun di sela kegiatan Apel Gelar Pasukan Operasi Aman Suro 2018 di Alun-Alun Madiun.

Menurut dia, Operasi Aman Suro 2018 dilaksanakan selama 11 hari yang terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai tanggal 8-13 September 2018 untuk pengamanan kegiatan "nyekar" atau ziarah makam para pendiri perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Sedangkan tahap kedua dilaksanakan tanggal 21-25 September 2018 untuk pengamanan kegiatan Suran Agung oleh anggota Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHWTM).

Seribuan personel tersebut akan disiagakan di sejumlah titik yang dianggap rawan terutama di jalur perbatasan yang merupakan pintu masuk menuju Kota Madiun. Di sisi lain pengamanan juga dilakukan di sejumlah jalan tikus atau jalan alternatif.

"Kami sudah sepakat agar saat pelaksanaan Suro tidak ada mobilisasi massa ke wilayah Kota Madiun. Meski demikian, tetap kita siapkan pengamanannya. Sehingga, kalau ada yang nekat masuk Kota Madiun ya akan kita kembalikan ke daerahnya masing-masing. Makanya apel ini kita laksanakan bersama Polres jajaran Korwil V plus Nganjuk, karena itu merupakan wilayah yang dilalui," kata Nasrun.

Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Madiun Moerdjoko menyatakan seluruh perguruan pencak silat di Madiun menyambut baik keputusan yang telah disepakati untuk tidak melakukan mobilisasi massa saat perayaan Suro.

"Seluruh perguruan siap mejalankan komitmen. Seluruh perguruan juga sepakat menjaga keamanan dan stabilitas daerah di bulan Suro tahun ini dengan tidak mengerahkan massa dalam jumlah besar terutama dari luar Kota Madiun," kata Moerdjoko.

Sementara, Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto mengapresiasi upaya kepolisian dan komitmen para perguruan pencak silat di Madiun yang tidak melakukan pengerahan massa dalam jumlah besar pada kegiatan Suro dan Suran Agung. Terlebih kegiatan tersebut telah menjadi atensi nasional.

"Momentum Suro di Madiun ini menjadi atensi nasional. Saya berharap dengan komitmen bersama kepolisian, perguruan pencak silat, dan pemda, kondisi Madiun dan sekitar tetap aman selama Suroan," kata Wali Kota Sugeng.

Pihaknya juga bertekad, dengan melibatkan semua pihak, tradisi tahunan tersebut dapat dikelola dengan baik agar tidak mengganggu situasi keamanan dan ketertiban masyarakat terlebih jelang tahun politik 2019. (*)
Video Oleh Louis Rika
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018