Bojonegoro (Antaranews Jatim) - PT Pertamina EP Asset 4 "Field" Sukowati mentargetkan bisa menaikkan produksi minyak dari lapangan Sukowati di Bojonegoro, Jawa Timur, yang sekarang rata-rata 10.010 barel/hari menjadi 20.000 barel/hari pada 2018.
"Menaikkan produksi minyak di lapangan Sukowati kami lakukan dengan mengusahakan secara teknis sumur minyak agar tidak banyak mengeluarkan air, tapi lebih banyak mengeluarkan minyak mentah," kata General Manager" Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field Agus Amperiyanto di Bojonegoro, Selasa (4/9).
Ia memberikan gambaran sumur minyak yang banyak mengeluarkan air kemudian akan diberi taburan semen agar air yang keluar berkurang.
Menjawab pertanyaan ia menegaskan bahwa belum ada program untuk melakukan pengembangan lapangan C Sukowati, karena masih memfokuskan untuk memaksimalkan sumur minyak Sukowati di lapangan A di Desa Campurejo, Kecamatan Kota dan lapangan B Sukowati di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas.
"Memaksimalkan produksi sumur minyak yang sudah ada biayanya berkisar 800-900 ribu dolar Amerika Serikat/sumur minyak. Jauh lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengeboran sumur minyak baru di lapangan C Sukowati," kata dia menjelaskan.
Ia menyebutkan di di lapangan A dan B ada 48 sumur minyak. Sekarang yang berproduksi 27 sumur dengan jumlah total produksinya 10.010 barel per harinya, sejak 3 September.
Ia memperkirakan untuk bisa mencapai produksi 20 ribu barel per hari, hanya membutuhkan sekitar lima sumur minyak Sukowati yang akan dimaksimalkan produksinya..
"Saya kira dengan memaksimalkan lima sumur minyak Sukowati, maka produksi sekitar 20 ribu barel per hari bisa terealisasi," ucapnya.
Sebelum itu, peningkatan produksi bisa mencapai 10.010 barel per hari diperoleh antara lain dari optimalisasi program sumuran, "acid wash", servis sumur, perbaikan "cement bonding" dan reaktifasi sumur - sumur yang masih berpotensi.
Pekerjaan itu dilakukan setelah pengelolaan lapangan Sukowati yang semula dengan operator Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) diambilalih Pertamina EP Asset 4 Field Sukowati sejak 20 Mei 2018.
Dari optimalisasi sumur minyak yang masih memiliki potensi diperoleh produksi dari sumur minyak SKW 27 sekitar 1.659 barel/hari, SKW 7 sekitar 672 barel/hari, SKW 25 sekitar 743 barel/hari, SKW 8C sekitar 927 barel/hari, dan SKW 18 sekitar 572 barel/hari.
Dengan adanya peningkatan produksi minyak lapangan Sukowati itu, menurut Agus, semakin menambah total produksi PT Pertamina EP Asset 4 hingga 17.203 barel/hari atau lebih tinggi 123 persen dari target produksi 2018 sebesar 14.032 barel/hari.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Menaikkan produksi minyak di lapangan Sukowati kami lakukan dengan mengusahakan secara teknis sumur minyak agar tidak banyak mengeluarkan air, tapi lebih banyak mengeluarkan minyak mentah," kata General Manager" Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field Agus Amperiyanto di Bojonegoro, Selasa (4/9).
Ia memberikan gambaran sumur minyak yang banyak mengeluarkan air kemudian akan diberi taburan semen agar air yang keluar berkurang.
Menjawab pertanyaan ia menegaskan bahwa belum ada program untuk melakukan pengembangan lapangan C Sukowati, karena masih memfokuskan untuk memaksimalkan sumur minyak Sukowati di lapangan A di Desa Campurejo, Kecamatan Kota dan lapangan B Sukowati di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas.
"Memaksimalkan produksi sumur minyak yang sudah ada biayanya berkisar 800-900 ribu dolar Amerika Serikat/sumur minyak. Jauh lebih murah dibandingkan dengan melakukan pengeboran sumur minyak baru di lapangan C Sukowati," kata dia menjelaskan.
Ia menyebutkan di di lapangan A dan B ada 48 sumur minyak. Sekarang yang berproduksi 27 sumur dengan jumlah total produksinya 10.010 barel per harinya, sejak 3 September.
Ia memperkirakan untuk bisa mencapai produksi 20 ribu barel per hari, hanya membutuhkan sekitar lima sumur minyak Sukowati yang akan dimaksimalkan produksinya..
"Saya kira dengan memaksimalkan lima sumur minyak Sukowati, maka produksi sekitar 20 ribu barel per hari bisa terealisasi," ucapnya.
Sebelum itu, peningkatan produksi bisa mencapai 10.010 barel per hari diperoleh antara lain dari optimalisasi program sumuran, "acid wash", servis sumur, perbaikan "cement bonding" dan reaktifasi sumur - sumur yang masih berpotensi.
Pekerjaan itu dilakukan setelah pengelolaan lapangan Sukowati yang semula dengan operator Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) diambilalih Pertamina EP Asset 4 Field Sukowati sejak 20 Mei 2018.
Dari optimalisasi sumur minyak yang masih memiliki potensi diperoleh produksi dari sumur minyak SKW 27 sekitar 1.659 barel/hari, SKW 7 sekitar 672 barel/hari, SKW 25 sekitar 743 barel/hari, SKW 8C sekitar 927 barel/hari, dan SKW 18 sekitar 572 barel/hari.
Dengan adanya peningkatan produksi minyak lapangan Sukowati itu, menurut Agus, semakin menambah total produksi PT Pertamina EP Asset 4 hingga 17.203 barel/hari atau lebih tinggi 123 persen dari target produksi 2018 sebesar 14.032 barel/hari.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018