Madiun (Antaranews Jatim) - Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Estu Dwi Waluyani menyatakan peternak di wilayah Kabupaten Madiun berpeluang untuk membudidayakan sapi perah guna dipanen susunya.
"Sapi perah itu memang sangat spesifik. Untuk membudidayakannya membutuhkan jiwa ketelatenan dan iklim yang dingin. Meski demikian, bukan tidak mungkin sapi perah dapat dikembangkan di Kabupaten Madiun," ujar Estu kepada wartawan di Madiun, Kamis.
Menunut dia, saat ini ada beberapa kelompok peternak yang telah mengembangkan sapi perah di wilayah Kabupaten Madiun. Kelompok peternak tersebut terdapat di lereng Gunung Wilis yang memiliki iklim udara dingin. Yakni di Wilayah Kresek, Kecamatan Wungu dan Kare, Kecamatan Kare.
Total populasi sapi perah yang dikembangkan oleh kelompok peternak tersebut sudah mencapai 40 ekor dengan 15 ekor di antaranya merupakan sapi perah indukan yang mampu berproduksi setiap hari.
"Jumlah produksi susu yang dihasilkan dari kelompok ternak sapi perah di wilayah Kresek tersebut telah mencapai 200 liter per hari," kata dia.
Melihat peluangnya yang luar biasa, Estu bertekad akan memberikan pendamingan yang intensif agar kelompok ternak sapi perah yang ada di Kabupaten Madiun dapat lebih berkembang dan sejahtera.
"Kita juga sudah coba usulkan ke APBN untuk pengembangan, baik dari segi sapi maupun olahannya. Harapannya, dengan adanya pendampingan yang kuat dari pemerintah daerah dan pusat, maka akan dapat terus berkembang," kata dia.
Tidak hanya susu, kelompok ternak sapi perah tersebut juga sudah mampu memroduksi olahan dari susu, seperti `yogurt`, keju, sabun susu, tahu susu, dan permen susu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Sapi perah itu memang sangat spesifik. Untuk membudidayakannya membutuhkan jiwa ketelatenan dan iklim yang dingin. Meski demikian, bukan tidak mungkin sapi perah dapat dikembangkan di Kabupaten Madiun," ujar Estu kepada wartawan di Madiun, Kamis.
Menunut dia, saat ini ada beberapa kelompok peternak yang telah mengembangkan sapi perah di wilayah Kabupaten Madiun. Kelompok peternak tersebut terdapat di lereng Gunung Wilis yang memiliki iklim udara dingin. Yakni di Wilayah Kresek, Kecamatan Wungu dan Kare, Kecamatan Kare.
Total populasi sapi perah yang dikembangkan oleh kelompok peternak tersebut sudah mencapai 40 ekor dengan 15 ekor di antaranya merupakan sapi perah indukan yang mampu berproduksi setiap hari.
"Jumlah produksi susu yang dihasilkan dari kelompok ternak sapi perah di wilayah Kresek tersebut telah mencapai 200 liter per hari," kata dia.
Melihat peluangnya yang luar biasa, Estu bertekad akan memberikan pendamingan yang intensif agar kelompok ternak sapi perah yang ada di Kabupaten Madiun dapat lebih berkembang dan sejahtera.
"Kita juga sudah coba usulkan ke APBN untuk pengembangan, baik dari segi sapi maupun olahannya. Harapannya, dengan adanya pendampingan yang kuat dari pemerintah daerah dan pusat, maka akan dapat terus berkembang," kata dia.
Tidak hanya susu, kelompok ternak sapi perah tersebut juga sudah mampu memroduksi olahan dari susu, seperti `yogurt`, keju, sabun susu, tahu susu, dan permen susu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018