Surabaya (Antaranews Jatim) - Legislator mendampingi pemotongan hewan kurban berupa sapi dan kambing di kawasan eks lokalisasi Dolly, tepatnya di wilayah RW III, Putat Jaya, Kelurahan Putat, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
"Idul Adha adalah momentum untuk memaknai dan meneladani tentang hakekat ketaaatan pada Sang Khaliq, kepatuhan istri pada suami, bakti anak pada orang tuanya, oleh jiwa-jiwa yang berhias taqwa, yang berserah diri, sabar, dan rela memberikan pengorbanan," kata anggota Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Reni Astuti di lokasi pemotongan hewan kurban eks lokalisasi Dolly.
Kehadiran politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di eks lokalisasi yang konon sempat terbesar di Asia Tenggara bukan kali itu saja, melainkan sebelumnya juga sering datang.
Reni mendatangi eks kawasan Dolly bukan saja untuk menggali aspirasi, namun berkomunikasi dan mendorong kemajuan UMKM yang dikelola warga, termasuk Taman Bacaan Masyarakat.
Selain itu, Reni juga tidak henti mengadvokasi anak-anak di pemukiman tersebut yang semula putus sekolah untuk bisa kembali menempuh pendidikan di sekolah formal maupun informal serta program jaminan kesehatan masyarakat.
"Kami juga menyampaikan program pemkot ke warga, terutama beasiswa perguruan tinggi, baik di kampus negeri maupun swasta di Surabaya," ujarnya.
Menurut dia, banyak lulusan SMA/SMK di kawasan eks lokalisasi Dolly yang awalnya memutuskan tidak kuliah karena keterbatasan biaya akhirnya bisa kuliah atas biaya pemkot.
Sementara itu, ketua RW III Putat Jaya, Tjukup menyampaikan terima kasih kepada Reni Astuti yang sudah berkurban sapi di wilayahnya dan oleh warga dinilai tidak pernah henti menginspirasi serta mendorong warga untuk lebih baik lagi.
"Terima kasih bu Reni yang sudah memperhatikan wilayah kami," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Idul Adha adalah momentum untuk memaknai dan meneladani tentang hakekat ketaaatan pada Sang Khaliq, kepatuhan istri pada suami, bakti anak pada orang tuanya, oleh jiwa-jiwa yang berhias taqwa, yang berserah diri, sabar, dan rela memberikan pengorbanan," kata anggota Komisi D Bidang Kesra DPRD Surabaya Reni Astuti di lokasi pemotongan hewan kurban eks lokalisasi Dolly.
Kehadiran politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di eks lokalisasi yang konon sempat terbesar di Asia Tenggara bukan kali itu saja, melainkan sebelumnya juga sering datang.
Reni mendatangi eks kawasan Dolly bukan saja untuk menggali aspirasi, namun berkomunikasi dan mendorong kemajuan UMKM yang dikelola warga, termasuk Taman Bacaan Masyarakat.
Selain itu, Reni juga tidak henti mengadvokasi anak-anak di pemukiman tersebut yang semula putus sekolah untuk bisa kembali menempuh pendidikan di sekolah formal maupun informal serta program jaminan kesehatan masyarakat.
"Kami juga menyampaikan program pemkot ke warga, terutama beasiswa perguruan tinggi, baik di kampus negeri maupun swasta di Surabaya," ujarnya.
Menurut dia, banyak lulusan SMA/SMK di kawasan eks lokalisasi Dolly yang awalnya memutuskan tidak kuliah karena keterbatasan biaya akhirnya bisa kuliah atas biaya pemkot.
Sementara itu, ketua RW III Putat Jaya, Tjukup menyampaikan terima kasih kepada Reni Astuti yang sudah berkurban sapi di wilayahnya dan oleh warga dinilai tidak pernah henti menginspirasi serta mendorong warga untuk lebih baik lagi.
"Terima kasih bu Reni yang sudah memperhatikan wilayah kami," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018