Situbondo (Antaranews Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat jumlah cakupan vaksin difteri hingga putaran kedua baru mencapai 46,88 persen.

"Beberapa daerah di Kabupaten Situbondo memang ada yang menolak "outbreak response immunization" (ORI) atau vaksin difteri, karena menunggu terbitnya rekomendasi halal dari MUI yang kini sedang diajukan Kementerian Kesehatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Situbondo, Abu Bakar Abdi di Situbondo, Rabu.

Ia mengatakan, cakupan difteri di Kabupaten Situbondo mencapai sekitar 170 ribu orang mulai dari usia satu tahun hingga 19 tahun.

Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten setempat, katanya, sedikit mengalami kendala di lapangan karena beberapa daerah ragu vaksin difteri karena menunggu hasil LP POM MUI.

"Hingga putaran kedua cakupan vaksin difteri di Situbondo sudah mencapai 79.727 orang atau 46,88 persen dari jumlah seluruh cakupan sekitar 170 ribu orang," katanya.

Abu Bakar menambahkan, pada putaran ketiga nanti pada bulan September 2018, vaksin difteri dipastikan akan tuntas sesuai target cakupan di lapangan.

"Untuk putaran ketiga Dinas Kesehatan akan menggalakkan ORI difteri dan vakksin difteri ini sangat diperlukan untuk menjaga kekebalan tubuh," paparnya.

Data diperoleh, cakupan ORI difteri di Situbondo terbilang masih rendah di bandingkan Kabupaten lain di Jawa Timur, karena hingga putaran kedua jumlah cakupan vaksin difteri di Situbondo berada di urutan 30 dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018