Trenggalek (Antaranews Jatim) - Sebanyak 184 lulusan SMA/SMK di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengikuti ujian nasional perbaikan (UNP) karena hasil ujian nasional reguler sebelumnya masih rendah atau di bawah standar minimal, yakni 55 dalam skala penilaian maksimal 100.
"Dari total 184 lulusan yang mengikuti UNP, 84 dari SMA dan 100 dari SMK," kata Kasi PMA, PMK, dan PKLK Cabdispendik Provinsi Jatim wilayah Trenggalek Riris Etika Sari di Trenggalek, Senin.
Ujian telah berlangsung sejak Sabtu (28/7) hingga Selasa (31/7).
Setiap hari pelaksanaan, UNP digelar dalam dua sesi yang pelaksanaannya dikonsentrasikan di SMAN 2 Trenggalek dan SMKN 2 Trenggalek.
"Ujiannya dilakukan bergelombang. Sehari ada dua sesi," katanya.
Riris menjelaskan, mata ujian yang diikuti setiap peserta UNP tidaklah sama.
Sebab kata dia, dalam peraturan hanya mata pelajaran yang memiliki nilai dibawah 55 yang bisa diperbaiki dalam UNP.
"Peserta memilih memperbaiki nilai mata pelajaran yang dianggap perlu, misalnya diperlukan agar diterima pada salah satu jurusan di perguruan tinggi tertentu, atau melamar pekerjaan yang salah satu persyaratan mencantumkan minimal nilai Ujian nasional (UN)," katanya.
Ia menambahkan, bagi lulusan SMA sederajat saat ini nilai bukan lagi menjadi patokan kelulusan, tapi mereka bisa dan berhak memperbaiki nilainya jika dianggap perlu.
Lulusan yang memiliki nilai 55 atau di atasnya, misalnya, boleh mengikuti UNP.
Syaratnya, kata dia, yang bersangkutan membawa surat keterangan terkait alasan mengapa mengikutinya.
Hal ini dikhususkan jika yang bersangkutan ingin mendaftar di suatu instansi atau meneruskan pendidikan, yang mewajibkan memiliki nilai UN tinggi.
"Untuk pelaksanaanya, kendati tidak diikuti 100 persen peserta yang mendaftar, masih lancar," kata Riris.
Kepala SMAN 2 Trenggalek Supriyanto menambahkan, dalam pelaksanaan UNP kali ini sekolahnya menyediakan dua ruang komputer.
Dalam pelaksanaanya mulai Sabtu (28/7) hingga hari ini (31/7), setiap harinya berlangsung dua sesi.
Jumlah peserta dalam setiap sesi, selalu berbeda, sebab peserta yang mengikuti UNP berhak memilih jadwalnya sendiri.
"Lulusan SMA sederajat dari manapun bisa melaksanakan UNP disini, dengan jadwal yang mereka pilih sendiri, sehingga jika berhalangan hadir resiko ditanggung peserta," kata Supriyanto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Dari total 184 lulusan yang mengikuti UNP, 84 dari SMA dan 100 dari SMK," kata Kasi PMA, PMK, dan PKLK Cabdispendik Provinsi Jatim wilayah Trenggalek Riris Etika Sari di Trenggalek, Senin.
Ujian telah berlangsung sejak Sabtu (28/7) hingga Selasa (31/7).
Setiap hari pelaksanaan, UNP digelar dalam dua sesi yang pelaksanaannya dikonsentrasikan di SMAN 2 Trenggalek dan SMKN 2 Trenggalek.
"Ujiannya dilakukan bergelombang. Sehari ada dua sesi," katanya.
Riris menjelaskan, mata ujian yang diikuti setiap peserta UNP tidaklah sama.
Sebab kata dia, dalam peraturan hanya mata pelajaran yang memiliki nilai dibawah 55 yang bisa diperbaiki dalam UNP.
"Peserta memilih memperbaiki nilai mata pelajaran yang dianggap perlu, misalnya diperlukan agar diterima pada salah satu jurusan di perguruan tinggi tertentu, atau melamar pekerjaan yang salah satu persyaratan mencantumkan minimal nilai Ujian nasional (UN)," katanya.
Ia menambahkan, bagi lulusan SMA sederajat saat ini nilai bukan lagi menjadi patokan kelulusan, tapi mereka bisa dan berhak memperbaiki nilainya jika dianggap perlu.
Lulusan yang memiliki nilai 55 atau di atasnya, misalnya, boleh mengikuti UNP.
Syaratnya, kata dia, yang bersangkutan membawa surat keterangan terkait alasan mengapa mengikutinya.
Hal ini dikhususkan jika yang bersangkutan ingin mendaftar di suatu instansi atau meneruskan pendidikan, yang mewajibkan memiliki nilai UN tinggi.
"Untuk pelaksanaanya, kendati tidak diikuti 100 persen peserta yang mendaftar, masih lancar," kata Riris.
Kepala SMAN 2 Trenggalek Supriyanto menambahkan, dalam pelaksanaan UNP kali ini sekolahnya menyediakan dua ruang komputer.
Dalam pelaksanaanya mulai Sabtu (28/7) hingga hari ini (31/7), setiap harinya berlangsung dua sesi.
Jumlah peserta dalam setiap sesi, selalu berbeda, sebab peserta yang mengikuti UNP berhak memilih jadwalnya sendiri.
"Lulusan SMA sederajat dari manapun bisa melaksanakan UNP disini, dengan jadwal yang mereka pilih sendiri, sehingga jika berhalangan hadir resiko ditanggung peserta," kata Supriyanto. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018