Tuban (Antaranews Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Tuban, Jawa Timur, mengalihkan jalur kendaraan Bojonegoro-Jatirogo, Tuban, yang melalui jembatan di Desa Kedungjambe, di Desa Kedung Jambe, Kecamatan Singahan, akibat pondasi jembatan ambrol, sejak Minggu (29/7).
"Jembatan ditutup dilarang dilalui kendaraan roda empat baik ringan maupun berat sejak sehari lalu," kata Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemeliharaan Jalan Jembatan Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro Moeharto,di lokasi jembatan, Senin.
Ia yang didampingi petugas dari UPT Lamongan D.Wahyudi, menjelaskan jembatan di Kedung Jambe ditutup bagi kendaraan roda empat setelah diketahui pondasi jembatan di bagian utara ambrol sehari lalu.
Di lokasi jembatan dipasang sejumlah portal, termasuk diberi garis polisi. Meski demikian, sejumlah kendaraan roda dua termasuk sepeda kayuh juga pejalan kaki tetap melalui jembatan itu.
"Pondasi jembatan ambrol awalnya diketahui seorang warga. Warga itu turun ke bawah jembatan untuk memotong rumpun bambu tahu kalau pondasi jembatan ambrol. Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada pihak berwajib," kata seorang warga Desa Kedung Jambe, Kecamatan Singahan, Nur Achmad (53).
Menjawab pertanyaan Moeharto menyatakan jembatan Kedung Jambe, merupakan jembatan lama, meskipun bagian atasnya pernah diperbaiki pada 1995.
"Jembatan Kedung Jambe berada di jalan provinsi. Sebenarnya sudah akan diperbaiki Bina Marga Provinsi jatim, karena ada pelebaran jalan. Tapi jembatan belum sempat diperbaiki untuk dibangun kembali kendahuluan pondasinya ambrol," kata dia.
Di lain pihak Wahyudi mengaku masih akan melakukan survei untuk mencarikan jalur alternatif untuk kendaraan yang dari arah utara menuju ke Bojonegoro.
"Saya masih akan melakukan suvei untuk mencarikan jalur alternatif untuk kendaraan dari arah utara," ujarnya.
Tapi, lanjut dia, kendaraan dari arah Bojonegoro dialihkan ke arah Kecamatan Soko, Tuban, untuk melanjutkan perjalanan ke arah Jakarta.
Seorang awak bus jurusan Bojonegoro-Jatirogo, Tuban, Sugih, ditemui di Terminal Rajekwesi Bojonegoro, menjelaskan kendaraan bus jalur Bojonegoro-Jatirogo, Tuban atau sebaliknya, tidak terganggu dengan adanya kerusakan jembatan Kedung Jambe.
Sebab, lanjut dia, kendaraan bus juga kendaraan truk dari arah Bojonegoro atau sebaliknya sebelum jembatan Kedung Jambe, dialihkan melewati jalur Wire, Kecamatan Singahan, melalui jalan kampung untuk menuju Jatirogo, Tuban.
"Panjang jalan kampung yang kami lewati sekitar 7 kilometer. Semua kendaraan berat melalui jalur itu kemudian keluar di utara jembatan yang rusak di Pasar Singahan," ucapnya menjelaskan.
Kapolsek Singahan, Tuban AKP Budi Susanto menambahkan jajarannya melakukan penjagaan di sejumlah lokasi untuk memandu pemakai jalan untuk pengalihan kendaraan dari arah Bojonegoro menuju Jatirogo, Tuban, juga dari arah Jatirogo menuju Bojonegoro. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Jembatan ditutup dilarang dilalui kendaraan roda empat baik ringan maupun berat sejak sehari lalu," kata Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemeliharaan Jalan Jembatan Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro Moeharto,di lokasi jembatan, Senin.
Ia yang didampingi petugas dari UPT Lamongan D.Wahyudi, menjelaskan jembatan di Kedung Jambe ditutup bagi kendaraan roda empat setelah diketahui pondasi jembatan di bagian utara ambrol sehari lalu.
Di lokasi jembatan dipasang sejumlah portal, termasuk diberi garis polisi. Meski demikian, sejumlah kendaraan roda dua termasuk sepeda kayuh juga pejalan kaki tetap melalui jembatan itu.
"Pondasi jembatan ambrol awalnya diketahui seorang warga. Warga itu turun ke bawah jembatan untuk memotong rumpun bambu tahu kalau pondasi jembatan ambrol. Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada pihak berwajib," kata seorang warga Desa Kedung Jambe, Kecamatan Singahan, Nur Achmad (53).
Menjawab pertanyaan Moeharto menyatakan jembatan Kedung Jambe, merupakan jembatan lama, meskipun bagian atasnya pernah diperbaiki pada 1995.
"Jembatan Kedung Jambe berada di jalan provinsi. Sebenarnya sudah akan diperbaiki Bina Marga Provinsi jatim, karena ada pelebaran jalan. Tapi jembatan belum sempat diperbaiki untuk dibangun kembali kendahuluan pondasinya ambrol," kata dia.
Di lain pihak Wahyudi mengaku masih akan melakukan survei untuk mencarikan jalur alternatif untuk kendaraan yang dari arah utara menuju ke Bojonegoro.
"Saya masih akan melakukan suvei untuk mencarikan jalur alternatif untuk kendaraan dari arah utara," ujarnya.
Tapi, lanjut dia, kendaraan dari arah Bojonegoro dialihkan ke arah Kecamatan Soko, Tuban, untuk melanjutkan perjalanan ke arah Jakarta.
Seorang awak bus jurusan Bojonegoro-Jatirogo, Tuban, Sugih, ditemui di Terminal Rajekwesi Bojonegoro, menjelaskan kendaraan bus jalur Bojonegoro-Jatirogo, Tuban atau sebaliknya, tidak terganggu dengan adanya kerusakan jembatan Kedung Jambe.
Sebab, lanjut dia, kendaraan bus juga kendaraan truk dari arah Bojonegoro atau sebaliknya sebelum jembatan Kedung Jambe, dialihkan melewati jalur Wire, Kecamatan Singahan, melalui jalan kampung untuk menuju Jatirogo, Tuban.
"Panjang jalan kampung yang kami lewati sekitar 7 kilometer. Semua kendaraan berat melalui jalur itu kemudian keluar di utara jembatan yang rusak di Pasar Singahan," ucapnya menjelaskan.
Kapolsek Singahan, Tuban AKP Budi Susanto menambahkan jajarannya melakukan penjagaan di sejumlah lokasi untuk memandu pemakai jalan untuk pengalihan kendaraan dari arah Bojonegoro menuju Jatirogo, Tuban, juga dari arah Jatirogo menuju Bojonegoro. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018