Tuban (Antaranews Jatim) - Wakil Bupati Tuban, Jawa Timur, Noor Nahar Hussein mengapresiasi kepada semua pihak atas terselenggaranya kegiatan kejuaraan open paralayang kedua di daerahnya yang diikuti 69 penerbang, baik siswa maupun pilot lanjutan.
"Saya berterima kasih dan merasa bangga karena peserta kejuaraan kali ini bertambah dibandingkan tahun lalu. Ada yang dari Jawa Timur juga dari Bogor, Majalengka, dan Papua," kata ketika membuka Kejurda Jatim dan Open Paralayang Tuban 2018 di Bukit Glodagan, Desa Trantang, Kecamatan Kerek, Sabtu.
Dalam pembukaan Kejurda Jatim dan Open Paralayang 2018, juga dihadiri Ketua DPRD M. Miyadi, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sulistiyadi, dan Ketua KONI M. Mirza Ali Manshur, serta Ketua Paralayang Jawa Timur, Arif Eko Wahyudi.
Pada kesempatan itu, Noor Nahar Hussein menegaskan pemkab berkomitmen untuk mengembangkan Bukit Glodagan menjadi salah satu objek wisata, khususnya wisata olahraga. Dengan adanya pengembangan daerah setempat sebagai sarana olahraga dapat memunculkan lapangan pekerjaan baru.
"Kami juga akan bekerja sama dengan semua pihak, baik OPD, KONI, dan "stakeholder" lain untuk mengembangkan potensi bukit Glodagan ini," tuturnya.
Oleh karena itu, ia meminta camat, kades dan jajarannya mendorong masyarakat untuk setiap hari ada warga sekitar yang terbang dari bukit Trantang.
"Kejuaran ini menjadi momentum untuk menggelorakan paralayang kepada masyarakat Tuban," katanya menegaskan.
Ketua Paralayang Jatim, Arif Eko Wahyudi menjelaskan bahwa Tuban dapatmenyelenggarakan kejuaraan paralayang tingkat nasional bahkan internasional.
"Tujuan ini dapat tercapai bila semua pihak bekerja sama, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, dan Pusat," kata Eko.
Ditargetkan pada 2019, Jawa Timur memiliki 100 pilot junior usia di bawah 20 tahun. Di tahun 2020, direncanakan terdapat 12 "spot take off" paralayang berstandar nasional, termasuk di Bukit Glodagan, Desa Trantang. Setiap spot memiliki keunikannya tersendiri dan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jawa Timur.
Selain itu, ditargetkan setiap lokasi terbang memiliki 10 penerbang lokal yaitu warga sekitar tempat terbang pada tahun 2020.
"Kami berharap 10 tahun kedepan, juara dunia bisa lahir dari paralayang Tuban," ucapnya.
Ketua KONI Tuban, M. Mirza Ali Manshur mengatakan daerahnya mengirimkan enam atlet paralayang pada Kejurda kali ini.
"Kita terjunkan semuanya sebagai bekal sekaligus latihan guna mengikuti Porprov Jatim 2019," ucapnya.
Ia menambahkan kegiatan ini diselenggarakan untuk menyambut sekaligus test event menuju Porprov Jatim Jatim 2019 di Tuban.
Dalam Kejurda Jatim dan Open Paralayang Tuban 2018 yang digelar 27-29 Juli 2018 ini diikuti penerbang dari 10 Kabupaten di Jawa Timur dan luar Jawa Timur. Jumlah total peserta mencapai 69 penerbang, baik siswa maupun pilot lanjutan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Saya berterima kasih dan merasa bangga karena peserta kejuaraan kali ini bertambah dibandingkan tahun lalu. Ada yang dari Jawa Timur juga dari Bogor, Majalengka, dan Papua," kata ketika membuka Kejurda Jatim dan Open Paralayang Tuban 2018 di Bukit Glodagan, Desa Trantang, Kecamatan Kerek, Sabtu.
Dalam pembukaan Kejurda Jatim dan Open Paralayang 2018, juga dihadiri Ketua DPRD M. Miyadi, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sulistiyadi, dan Ketua KONI M. Mirza Ali Manshur, serta Ketua Paralayang Jawa Timur, Arif Eko Wahyudi.
Pada kesempatan itu, Noor Nahar Hussein menegaskan pemkab berkomitmen untuk mengembangkan Bukit Glodagan menjadi salah satu objek wisata, khususnya wisata olahraga. Dengan adanya pengembangan daerah setempat sebagai sarana olahraga dapat memunculkan lapangan pekerjaan baru.
"Kami juga akan bekerja sama dengan semua pihak, baik OPD, KONI, dan "stakeholder" lain untuk mengembangkan potensi bukit Glodagan ini," tuturnya.
Oleh karena itu, ia meminta camat, kades dan jajarannya mendorong masyarakat untuk setiap hari ada warga sekitar yang terbang dari bukit Trantang.
"Kejuaran ini menjadi momentum untuk menggelorakan paralayang kepada masyarakat Tuban," katanya menegaskan.
Ketua Paralayang Jatim, Arif Eko Wahyudi menjelaskan bahwa Tuban dapatmenyelenggarakan kejuaraan paralayang tingkat nasional bahkan internasional.
"Tujuan ini dapat tercapai bila semua pihak bekerja sama, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, dan Pusat," kata Eko.
Ditargetkan pada 2019, Jawa Timur memiliki 100 pilot junior usia di bawah 20 tahun. Di tahun 2020, direncanakan terdapat 12 "spot take off" paralayang berstandar nasional, termasuk di Bukit Glodagan, Desa Trantang. Setiap spot memiliki keunikannya tersendiri dan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jawa Timur.
Selain itu, ditargetkan setiap lokasi terbang memiliki 10 penerbang lokal yaitu warga sekitar tempat terbang pada tahun 2020.
"Kami berharap 10 tahun kedepan, juara dunia bisa lahir dari paralayang Tuban," ucapnya.
Ketua KONI Tuban, M. Mirza Ali Manshur mengatakan daerahnya mengirimkan enam atlet paralayang pada Kejurda kali ini.
"Kita terjunkan semuanya sebagai bekal sekaligus latihan guna mengikuti Porprov Jatim 2019," ucapnya.
Ia menambahkan kegiatan ini diselenggarakan untuk menyambut sekaligus test event menuju Porprov Jatim Jatim 2019 di Tuban.
Dalam Kejurda Jatim dan Open Paralayang Tuban 2018 yang digelar 27-29 Juli 2018 ini diikuti penerbang dari 10 Kabupaten di Jawa Timur dan luar Jawa Timur. Jumlah total peserta mencapai 69 penerbang, baik siswa maupun pilot lanjutan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018