Jember (Antaranews Jatim) - Universitas Jember (Unej) menerjunkan mahasiswanya dalam program kuliah kerja nyata (KKN) tematik untuk menyiapkan desa tangguh bencana yang merupakan permintaan khusus dari Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur.

 "Ada tiga target yang harus dikerjakan mahasiswa selama program KKN tematik desa tangguh bencana yakni pendefinisian relawan kebencanaan di desa, pembentukan kelembagaan pengelola penanggulangan bencana di desa, dan penyusunan program penanggulangan bencana di desa," kata Dosen Pembina Lapangan (DPL) sekaligus koordinator Korps Relawan Kampus Unej Joko Mulyono saat pelepasan mahasiswa program KKN di lapangan utara Gedung Soetardjo kampus setempat, Senin.

Menurutnya tiga target tersebut disusun sesuai dengan kebutuhan yang disampaikan oleh Pemerintah kabupaten Jember melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember dengan harapan semua program terwujud, sehingga warga desa makin tanggap akan bencana. 

"Sebelum penerjunan dilakukan, kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Jember terkait program yang akan dilakukan beserta desa yang menjadi lokasi KKN. Kami berharap ada sinergi antara dunia kampus dengan BPBD Jember," tuturnya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo berharap program KKN tematik desa tangguh bencana mampu memberdayakan masyarakat desa agar tanggap bencana karena yang diperlukan mensosialisasikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat desa, khususnya yang tinggal di desa rawan bencana, agar selalu siap siaga menghadapi bencana yang bisa kapan saja terjadi.

"Saya berharap adik-adik mahasiswa mampu memberikan pemahaman kepada warga desa akan bahaya bencana, dan bagaimana menanggulanginya," tuturnya.

Dalam program KKN periode II tercatat sebanyak 160 mahasiswa yang terlibat dalam desa siaga bencana yang akan ditempatkan di 16 desa di Kabupaten Jember.

Sementara Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unej Prof Achmad Subagio mengatakan penerjunan mahasiswa KKN tematik gelombang dua tersebut sebanyak 1.479 mahasiswa yang akan bertugas di tiga kabupaten, yakni Jember, Situbondo dan Probolinggo.

"Ke depan, LP2M akan lebih memperkuat KKN tematik yang menyesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan daerah masing-masing agar program KKN lebih fokus dan dapat dirasakan manfaatnya," katanya.

Rektor Unej Moh Hasan dalam sambutan pelepasannya mengatakan pihaknya meminta para mahasiswa peserta program KKN memanfaatkan kesempatan emas mengikuti program KKN karena program tersebut merupakan kesempatan pertemuan antara mahasiswa dengan masyarakat untu mendengar, melihat dan belajar menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi warga desa.

Selain program KKN tematik, Unej juga mengirimkan 10 mahasiswanya untuk mengikuti program KKN kebangsaan 2018 di Provinsi Lampung. Mahasiswa Unej akan bergabung dengan 641 rekannya dari 56 perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan peserta KKN Kebangsaan ditempatkan di tiga kabupaten, yakni Lampung Timur, Tanggamus, dan Tulang Bawang Barat.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018