Madiun (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur segera menyiapkan lahan yang akan digunakan sebagai kawasan industri guna mendukung pembangunan dan pertumuhan ekonomi di wilayahnya.
Kepala Bidang Penanaman Modal, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Madiun, Agung Budiarto, Senin mengatakan penyediaan dan pembukaan kawasan industri tersebut penting dilakukan menyusul tingginya minat investor membuka usaha dan berinvestasi di Kabupaten Madiun.
"Pembuatan kawasan industri penting dilakukan karena tingginya minat pengusaha berinvestasi di Kabupaten Madiun," ujar Agung Budiarto kepada wartawan.
Banyaknya investor yang ingin menanamkan modal ke wilayahnya tersebut seiring dengan pembangunan ruas jalan tol Trans Jawa yang melewati wilayah setempat.
Menurut dia, sesuai rencana tahap awal, luas lahan yang diusulkan untuk kawasan industri mencapai 1.000 hektare. Lahan tersebut berada di wilayah Kecamatan Pilangkenceng yang didesain menjadi kawasan industri di Kabupaten Madiun.
Selain itu, Pilangkenceng juga dekat dengan gerbang tol ruas Ngawi-Wilangan sehingga semakin mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Madiun.
"Hadirnya investor yang membangun usaha di Kabupaten Madiun akan berdampak pada naiknya pendapatan warga. Selain itu juga menyerap banyak tenaga kerja," kata dia.
Diharapkan, dengan tersedianya kawasan industri, para investor yang masuk ke wilayah Kabupaten Madiun untuk menanamkan modalnya semakin bertambah.
Guna menggaet para investor, lanjutnya, Pemkab Madiun akan memberikan kemudahan perizinan bagi pengusaha yang berinvestasi di kawasan industri. Namun untuk pembelian lahan, pemerintah menyerahkan pengusaha menemui pemilik lahan yang dimiliki masyarakat.
Agung menambahkan, penyediaan kawasan industri diharapkan juga mendongkrak nilai investasi di Kabupaten Madiun agar lebih tinggi lagi.
Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Madiun mencatat nilai investasi yang masuk ke wilayah setempat hingga akhir tahun 2017 telah tembus angka Rp2,4 triliun. Jumlah itu tercatat meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya yang nilai investasinya hanya mencapai Rp68 miliar.
Adapun nilai sebesar Rp2,4 triliun tersebut di antaranya disumbang dari investasi yang dilakukan oleh PT Ngawi Kertosono Jaya selaku anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) yang menjadi pemegang proyek jalan Tol Solo-Kertosono ruas Ngawi-Wilangan di wilayah Kabupaten Madiun dengan total investasi sebesar Rp2,1 triliun.
Kemudian investasi PT Samiplas sebesar Rp43 miliar, PT Inka Multi Solusion (IMS) selaku anak perusahaan PT INKA (Persero) dengan nilai Rp40 miliar, PT Global Wai sebesar Rp30 miliar, dan investor dari sejumlah pengusaha besar lainya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Bidang Penanaman Modal, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Madiun, Agung Budiarto, Senin mengatakan penyediaan dan pembukaan kawasan industri tersebut penting dilakukan menyusul tingginya minat investor membuka usaha dan berinvestasi di Kabupaten Madiun.
"Pembuatan kawasan industri penting dilakukan karena tingginya minat pengusaha berinvestasi di Kabupaten Madiun," ujar Agung Budiarto kepada wartawan.
Banyaknya investor yang ingin menanamkan modal ke wilayahnya tersebut seiring dengan pembangunan ruas jalan tol Trans Jawa yang melewati wilayah setempat.
Menurut dia, sesuai rencana tahap awal, luas lahan yang diusulkan untuk kawasan industri mencapai 1.000 hektare. Lahan tersebut berada di wilayah Kecamatan Pilangkenceng yang didesain menjadi kawasan industri di Kabupaten Madiun.
Selain itu, Pilangkenceng juga dekat dengan gerbang tol ruas Ngawi-Wilangan sehingga semakin mendorong pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Madiun.
"Hadirnya investor yang membangun usaha di Kabupaten Madiun akan berdampak pada naiknya pendapatan warga. Selain itu juga menyerap banyak tenaga kerja," kata dia.
Diharapkan, dengan tersedianya kawasan industri, para investor yang masuk ke wilayah Kabupaten Madiun untuk menanamkan modalnya semakin bertambah.
Guna menggaet para investor, lanjutnya, Pemkab Madiun akan memberikan kemudahan perizinan bagi pengusaha yang berinvestasi di kawasan industri. Namun untuk pembelian lahan, pemerintah menyerahkan pengusaha menemui pemilik lahan yang dimiliki masyarakat.
Agung menambahkan, penyediaan kawasan industri diharapkan juga mendongkrak nilai investasi di Kabupaten Madiun agar lebih tinggi lagi.
Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Madiun mencatat nilai investasi yang masuk ke wilayah setempat hingga akhir tahun 2017 telah tembus angka Rp2,4 triliun. Jumlah itu tercatat meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya yang nilai investasinya hanya mencapai Rp68 miliar.
Adapun nilai sebesar Rp2,4 triliun tersebut di antaranya disumbang dari investasi yang dilakukan oleh PT Ngawi Kertosono Jaya selaku anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) yang menjadi pemegang proyek jalan Tol Solo-Kertosono ruas Ngawi-Wilangan di wilayah Kabupaten Madiun dengan total investasi sebesar Rp2,1 triliun.
Kemudian investasi PT Samiplas sebesar Rp43 miliar, PT Inka Multi Solusion (IMS) selaku anak perusahaan PT INKA (Persero) dengan nilai Rp40 miliar, PT Global Wai sebesar Rp30 miliar, dan investor dari sejumlah pengusaha besar lainya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018