Sampang (Antaranews Jatim) - Unjuk rasa ribuan orang menuntut pelaksanaan pilkada ulang hasil pilkada 27 Juni 2018 ke kantor Panwaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang, Jawa Timur, Senin, menyebabkan arus lalu lintas penghubung empat kabupaten di Pulau Madura itu, lumpuh total.
Ribuan orang memadati jalan raya di kota Sampang, termasuk di jalur utama penghubung Kabupaten Sampang dan Pamekasan, yakni di depan kantor KPU Sampang.
Para pengendara kendaraan bermotor dari arah Pamekasan yang hendak menuju Surabaya, terpaksa melewati jalur alternatif dengan melalui perkampungan warga, karena akses jalur lalu lintas di sepanjang jalan protokol Kota Sampang dipenuhi pengunjuk rasa.
"Untuk kendaraan pribadi bisa melalui jalur alternatif, tapi untuk kendaraan angkutan barang, terpaksa harus menunggu hingga aksi selesai," ujar kapolres Sampang AKBP Budi Wardiman.
Unjuk rasa pendukung salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati Sampang itu mulai pukul 13.00 WIB dan hingga pukul 13.30 WIB masih berlangsung.
Awalnya, unjuk rasa digelar di kantor Panwalu Sampang di Jalan Rajawali, selanjutnya massa bergerak menuju kantor KPU di Jalan Diponegoro Sampang.
Saat ribuan orang ini aksi di kantor Panwaslu Sampang, sempat terjadi kericuhan antara pengunjuk rasa dengan petugas keamanan dari Polres Sampang yang mengamankan aksi itu.
Sedangkan di kantor KPU, massa pengunjuk rasa menggelar istighatsah dan menutup akses jalan raya, sehingga jalur penghubungan di Pulau Madura itu lumpuh total.
Pilkada di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur digelar di 1.450 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 180 desa dan 6 kelurahan yang tersebar di 14 kecamatan Kabupaten Sampang.
Pesta demokrasi lima tahunan guna memilih calon pemimpin itu diikuti tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang.
Ketiga pasangan calon itu adalah H Hisan dengan KH Abdullah Mansyur (Hisbullah), didukung Partai Demokrat enam kursi dan PAN tiga kursi atau total sembilan kursi.
Selanjutnya, pasangan calon Bupati Pamekasan H Slamet Junaidi-H Abdullah Hidayat (Jihad) didukung Partai Nasdem dua kursi, PKS 2 kursi, PDIP dua kursi, dan PPP tujuh kursi atau total 13 kursi.
Kemudian, Hermanto Subaidi dan Suparto didukung Partai Gerindra delapan kursi, dan PKB delapan kursi atau sebanyak 16 kursi.
Sementara itu, daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur untuk pelaksanaan Pilkada 27 Juni 2018 sebanyak 803.499 orang yang terdiri atas 397.031 laki-laki dan 406.468 perempuan.
Hasil rekapitulasi KPU Sampang menyebutkan, pasangan Slamet Junaidi-Abdullah Hidayat (Jihad) unggul dengan meraih suara 257.121 atau 38,0438 persen, Sedangkan, Hermanto Subaidi-Suparto (Mantap) memperoleh dukungan 252.676 suara atau 37,38 persen.
Kemudian, pasangan nomor urut 3, yakni Hisan dan Abdullah Mansyur (Hisbullah) meraih dukungan 166.059 suara atau 24,5702 persen.
Dari tiga saksi pasangan calon bupati dan wakil bupati yang bersaing pada pilkada 27 Juni 2018 itu, hanya saksi dari pasangan "Mantap" yang menolak menanda tangani hasil rekapitulasi perolehan suara, sedangkan saksi "Hisbullah" dan "Jihad" menandatanganinya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Ribuan orang memadati jalan raya di kota Sampang, termasuk di jalur utama penghubung Kabupaten Sampang dan Pamekasan, yakni di depan kantor KPU Sampang.
Para pengendara kendaraan bermotor dari arah Pamekasan yang hendak menuju Surabaya, terpaksa melewati jalur alternatif dengan melalui perkampungan warga, karena akses jalur lalu lintas di sepanjang jalan protokol Kota Sampang dipenuhi pengunjuk rasa.
"Untuk kendaraan pribadi bisa melalui jalur alternatif, tapi untuk kendaraan angkutan barang, terpaksa harus menunggu hingga aksi selesai," ujar kapolres Sampang AKBP Budi Wardiman.
Unjuk rasa pendukung salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati Sampang itu mulai pukul 13.00 WIB dan hingga pukul 13.30 WIB masih berlangsung.
Awalnya, unjuk rasa digelar di kantor Panwalu Sampang di Jalan Rajawali, selanjutnya massa bergerak menuju kantor KPU di Jalan Diponegoro Sampang.
Saat ribuan orang ini aksi di kantor Panwaslu Sampang, sempat terjadi kericuhan antara pengunjuk rasa dengan petugas keamanan dari Polres Sampang yang mengamankan aksi itu.
Sedangkan di kantor KPU, massa pengunjuk rasa menggelar istighatsah dan menutup akses jalan raya, sehingga jalur penghubungan di Pulau Madura itu lumpuh total.
Pilkada di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur digelar di 1.450 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 180 desa dan 6 kelurahan yang tersebar di 14 kecamatan Kabupaten Sampang.
Pesta demokrasi lima tahunan guna memilih calon pemimpin itu diikuti tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang.
Ketiga pasangan calon itu adalah H Hisan dengan KH Abdullah Mansyur (Hisbullah), didukung Partai Demokrat enam kursi dan PAN tiga kursi atau total sembilan kursi.
Selanjutnya, pasangan calon Bupati Pamekasan H Slamet Junaidi-H Abdullah Hidayat (Jihad) didukung Partai Nasdem dua kursi, PKS 2 kursi, PDIP dua kursi, dan PPP tujuh kursi atau total 13 kursi.
Kemudian, Hermanto Subaidi dan Suparto didukung Partai Gerindra delapan kursi, dan PKB delapan kursi atau sebanyak 16 kursi.
Sementara itu, daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur untuk pelaksanaan Pilkada 27 Juni 2018 sebanyak 803.499 orang yang terdiri atas 397.031 laki-laki dan 406.468 perempuan.
Hasil rekapitulasi KPU Sampang menyebutkan, pasangan Slamet Junaidi-Abdullah Hidayat (Jihad) unggul dengan meraih suara 257.121 atau 38,0438 persen, Sedangkan, Hermanto Subaidi-Suparto (Mantap) memperoleh dukungan 252.676 suara atau 37,38 persen.
Kemudian, pasangan nomor urut 3, yakni Hisan dan Abdullah Mansyur (Hisbullah) meraih dukungan 166.059 suara atau 24,5702 persen.
Dari tiga saksi pasangan calon bupati dan wakil bupati yang bersaing pada pilkada 27 Juni 2018 itu, hanya saksi dari pasangan "Mantap" yang menolak menanda tangani hasil rekapitulasi perolehan suara, sedangkan saksi "Hisbullah" dan "Jihad" menandatanganinya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018