Surabaya (Antaranews Jatim) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Peudjiastuti melaunching kapal berbahan bambu laminasi seluruhnya pertama di dunia buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

"Ini inovasi yang bagus, kita harus coba pakai, dan sebuah pilihan pada saat hutan kita sudah habis. Kayu tidak ada makin mahal dan nelayan kita memerlukan kapal-kapal ukuran seperti ini. Jadi sangat bagus," kata Menteri Susi usai "Peluncuran dan Uji Coba Laut Baito Deling 001" di Pantai Kenjeran Surabaya, Senin.

Susi berharap ini kapal ini segera bisa difinalisasi menjadi sebuah produk yang bukan hanya sekedar "prototipe trial" namun yang bisa dicoba dengan benar supaya bisa diaplikasikan dan diimplementasikan.

"Sebuah pilihan yang kita pikir sangat diperlukan saat ini dengan mahalnya kayu untuk para nelayan. Indonesia mampu bikin seperti ini masa harus impor," kata dia.

Rektor ITS Prof Joni Hermana mengatakan kapal bambu laminasi ini adalah salah satu bentuk inovasi yang dilakukan ITS khususnya dalam menjembatani semakin jarangnya kayu sehingga dengan adanya bambu menjadi alternatif lain agar masyarakat bisa memanfaatkan untuk perahu dengan harga murah dan berkualitas.

"Bambu ini bahkan lebih kuat dari pada jati kelas dua. Ini merupakan komitmen ITS adalah menjawab apa yang menjadi kebutuhan dari masyarakat sehingga keberadaan perguruan tinggi seperti ITS terasa oleh masyarakat," katanya.

Wakil inventor Beito Deling 001 Heri Supomo menjelaskan, Baito Deling berasal dari bahsa Jawa. Deling berarti bambu, Baito adalah perahu sedangkan 001 adalah prototipe yang pertama.

"Bambu laminasi adalah alternatif yang mempunyai kelebihnan teknis. Jika dibanding kayu jati dia memiliki kekuatan 1 setengah lebih tinggi. Selain itu, bambu lebih ekonomis 60 persen dari kayu jati yang digunakan saat ini," katanya.

Menurut Heri, secara kontruksi bambu bisa diterima untuk bahan kapal. Pasalnya, bambu semakin kena air, apalagi air asin akan semakin kuat. Tapi kalau terbuka di udara akan semakin rapuh. Makanya bambu sangat cocok dipakai untuk kapal.

"Kapal ini sendiri berukuran panjang 6 meter, lebar 2 meter dab berat 750 kilogram. Muat ikan 1,5 ton. Saya sudah menguji laminasi bambu di laut dan pengetesan. Bambu mampu 25 tahun," ucap Heri yang mulai meneliti tahun 2012 sampai sekarang ini.

Selain membuat kapal ikan, nantinya Heri akan mengembangkan dengan membuat kapal pariwisata yang dan sudah ada beberapa investor yang tertarik.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018