Surabaya (Antaranews Jatim) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Surabaya membekali saksi yang disiapkan untuk mengawal suara pasangan yang didukungnya pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno.

"Pembekalan ini sangat penting agar suara pasangan nomor dua, Gus Ipul-Mbak Puti aman dan terkawal saat hari H pencoblosan," ujar Ketua DPC PKB Kota Surabaya Musyafak Rouf di sela pembekalan saksi di Surabaya, Sabtu.

Sebanyak 2.000 kader dan simpatisan PKB hadir pada kesempatan tersebut, termasuk melakukan pengarahan terhadap seluruh santri dan kader untuk monitoring pemungutan, penghitungan, hingga adanya dugaan Kecurangan terjadi selama pencoblosan.

Semua mesin partai, kata dia, bergerak untuk memenangkan Gus Ipul-Mbak Puti yang diharapkan suara di "Kota Pahlawan" mencapai 73 persen, dan dari angka itu, PKB mengaku siap mendulang 25-30 persen.

Menurut Cak Syafak, sapaan akrabnya, PKB dan dukungan sejumlah Kiai NU sangat penting untuk kemenangan Gus Ipul-Puti di Surabaya, terlebih seluruh kader selama ini sudah melakukan sosialisasi hingga ke tingkatan antartetangga. 

"Gerak kader tidak hanya di sekitar kelurahan dan TPS, tapi hingga ke tetangga kanan kiri. Bahkan, ada instruksi Ketua Umum Cak Imin bagi pengurus partai yang tidak bergerak untuk pemenangan Gus Ipul-Puti akan dievaluasi," ucapnya.

Pada kesempatan sama, calon Gubernur Jatim Gus Ipul yang menyampaikan program kerjanya dan berharap meneruskannya ke keluarga, teman dan tetangga di sekitar permukiman setempat.

Sementara itu, menyikapi hasil survei, Wagub Jatim yang kini sedang izin cuti tersebut meminta seluruh relawan dan pendukung tidak resah karena empat hari pencoblosan lebih baik terus bekerja dengan memberikan hal terbaik atas amanah yang diberikan.

"Di Jakarta dulu, hasil survei bisa berubah saat pencoblosan. Insya Allah dengan kebersamaan, hasilnya akan ada perubahan," kata Gus Ipul yang juga salah seorang Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018