Malang (Antaranews Jatim) - Kemacetan panjang kendaraan terjadi dari Malang menuju Surabaya, Jawa Timur, dan terasa sejak arah keluar Kota Malang, tepatnya di perempatan Karanglo, Kabupaten Malang, Selasa petang.

Berdasarkan pemantauan langsung, kemacetan panjang kendaraan itu sebelumnya juga terasa sejak berada di dalam Kota Malang untuk arah yang menuju ke luar kota, tepatnya di Jalan Ahmad Yani.

Akibatnya, jalan layang yang biasanya menjadi alternatif menuju keluar kota di kawasan itu hanya mampu berjalan merambat dengan kecepatan 5 km/jam.

Panjang kemacetan terjadi sejak depan Masjid Sabilillah, Malang hingga kawasan Karanglo atau depan Pabrik Rokok Bentoel hingga sampai kawasan Pasar Lawang, Kabupaten Malang, sekitar 7-10 kilometer.

Setelah itu, lepas kawasan Lawang ke arah yang menuju Kota Surabaya kembali lancar, namun dengan kecepatan maksimal 40-60 kilometer/jam.

Kemacetan kembali terjadi di sekitar Gapura Sampoerna Pandaan, tepatnya di depan Gerbang Pintu Masuk kawasan Taman Safari Prigen, Pandaan. Hal itu imbas banyaknya kendaraan yang mau masuk tol Pandaan-Surabaya dan terhambat di lampu merah di depan Kawasan Taman Dayu.

Setelah masuk tol Pandaan, kemacetan terurai dan kembali lancar, serta terpantau volume kendaraan yang menuju arah Surabaya cukup ramai, dengan jarak lengang kendaraan tidak seberapa jauh sekitar 20-30 meter.

Hal itu berbeda dengan arah sebaliknya, dari Surabaya menuju Pandaan yang cukup lengang dengan jarak antar kendaraan bisa sampai 0,5 kilometer hingga 1 kilometer.

Sementara itu, di pintu atau gerbang tol keluar arah Kejapanan menuju arteri Porong untuk arah Surabaya kembali padat merambat dengan kecepatan 5-10 km, bahkan beberapa kendaraan sempat berhenti, imbas antrean kartu elektronik di pintu tol.

Kamacetan di pintu tol Kejapanan menuju Arteri Porong arah Surabaya terpantau sepanjang 5 km, sejak sebelum jembatan tol porong hingga pintu tol.

Sementara untuk menghindari kemacetan panjang di pintu keluar tol Kejapanan, Porong disarankan pengendara untuk tidak masuk tol Pandaan, sebab jalan non-tol arah Surabaya terpantau ramai namun lancar.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan puncak arus balik Lebaran 2018 diperkirakan akan terjadi pada 20 Juni 2018 untuk gelombang pertama dan pada 23-24 Juni 2018 gelombang dua .

"Pada 17 Juni 2018 mulai ada peningkatan arus hingga 18 Juni 2018 berlangsung sampai malam. Untuk prediksi puncak arus perkiraan besok pada 20 Juni 2018 dan gelombang dua puncak arus balik pada 23-24 Juni 2018," katanya di Jakarta.

Ia menyebutkan ada beberapa titik yang bisa menjadi pemicu adanya kemacetan yaitu pada gerbang tol, rest area, serta kendaraan yang berhenti pada bahu jalan.

"Beberapa titik yang terpantau ada antrean yang cukup panjang yaitu pada gerbang tol, masuk rest area, dan kendaraan yang berhenti di bahu jalan sehingga bisa menjadi kerawanan kemacetan," katanya.

Ia mengatakan Polri sudah menyiapkan beberapa rencana untuk mengurai kepadatan arus balik akibat volume kendaraan yang berlebih.

"Apabila terjadi volume kendaraan arus balik yang berlebih maka akan digunakan pemecahan arus, contra flow, dan one way," katanya.

Kapolri juga memberikan kebebasan kepada seluruh jajaran kepolisian pemegang wilayah masing-masing untuk melalukan diskresi dalam mengurai kepadatan arus kendaraan.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018