Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemotongan hewan berupa sapi di Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya menjelang Lebaran mengalami kenaikan hingga 73 persen jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya.
"Hari biasa, kami hanya memotong 150 ekor sapi perhari untuk kebutuhan di Surabaya. Tapi selama Ramadhan naik hingga 73 persen, bahkan tadi pagi sempat memotong 250 ekor sapi," kata Direktur RPH Kota Surabaya Teguh Prihandoko, di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, permintaan daging sapi di Surabaya meningkat menjelang Lebaran tahun ini. Meski demikian, lanjut dia, harga daging tidak mengalami kenaikan selama Ramadhan kali ini.
Adanya peningkatan jumlah sapi yang dipotong, Teguh memperkirkan akan memenuhi kebutuhan daging di Surabaya hingga pasca-Lebaran mendatang. Peningkatan kebutuhan daging, kata dia, bisa terlihat dari jumlah pembelian daging di rumah daging RPH.
"Sehari bisa laku hingga 100 kg di Rumah Daging RPH. Kalau biasa dihari normal paling tinggi 50-70 kg," ujar dia.
Sementara itu, lanjut dia, jenis daging yang paling banyak dicari warga di rumah daging jelang Lebaran mulai harga Rp72.500 hingga Rp97 ribu. "Paling banyak yang dicari daging untuk masak rendang dan rawon," katanya.
Ia juga menegaskan jika daging yang dijual di rumah daging merupakan daging segar dan higienis. "Daging beku segar itu artinya daging yang baru kita potong lalu kita bekukan. Bukan daging yang kebekuannya sudah berbulan bulan," katanya.
Selama Ramadhan, kata dia, pihaknya juga menyediakan promo daging sapi yang dijual di rumah daging maupun bazar atau pasar murah yang bekerja sama dengan PD Pasar Surya.
Adapun daging sapi yang dijual yakni daging rawis Suroboyo seharga Rp72.500 perkilogram, lulur dalam Rp130.000, lulur luar Rp120.000, daging giling Rp105.000, daging potongan Rp98.000, paha depan Rp98.000, iga Rp85.000, buntut spesial Rp90.000 dan rawis premium Rp85.000. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Hari biasa, kami hanya memotong 150 ekor sapi perhari untuk kebutuhan di Surabaya. Tapi selama Ramadhan naik hingga 73 persen, bahkan tadi pagi sempat memotong 250 ekor sapi," kata Direktur RPH Kota Surabaya Teguh Prihandoko, di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, permintaan daging sapi di Surabaya meningkat menjelang Lebaran tahun ini. Meski demikian, lanjut dia, harga daging tidak mengalami kenaikan selama Ramadhan kali ini.
Adanya peningkatan jumlah sapi yang dipotong, Teguh memperkirkan akan memenuhi kebutuhan daging di Surabaya hingga pasca-Lebaran mendatang. Peningkatan kebutuhan daging, kata dia, bisa terlihat dari jumlah pembelian daging di rumah daging RPH.
"Sehari bisa laku hingga 100 kg di Rumah Daging RPH. Kalau biasa dihari normal paling tinggi 50-70 kg," ujar dia.
Sementara itu, lanjut dia, jenis daging yang paling banyak dicari warga di rumah daging jelang Lebaran mulai harga Rp72.500 hingga Rp97 ribu. "Paling banyak yang dicari daging untuk masak rendang dan rawon," katanya.
Ia juga menegaskan jika daging yang dijual di rumah daging merupakan daging segar dan higienis. "Daging beku segar itu artinya daging yang baru kita potong lalu kita bekukan. Bukan daging yang kebekuannya sudah berbulan bulan," katanya.
Selama Ramadhan, kata dia, pihaknya juga menyediakan promo daging sapi yang dijual di rumah daging maupun bazar atau pasar murah yang bekerja sama dengan PD Pasar Surya.
Adapun daging sapi yang dijual yakni daging rawis Suroboyo seharga Rp72.500 perkilogram, lulur dalam Rp130.000, lulur luar Rp120.000, daging giling Rp105.000, daging potongan Rp98.000, paha depan Rp98.000, iga Rp85.000, buntut spesial Rp90.000 dan rawis premium Rp85.000. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018