Madiun (Antaranews Jatim) - Pertamina (Pesero) Teminal BBM (TBBM) Madiun mencatat konsumsi bahan bakar umum di wilayahnya memasuki arus mudik dan balik Lebaran tahun 2018 diperkirakan naik 15 - 20 persen dibandingkan hari biasa.
Kepala Operasi Terminal BBM (TBBM) PT Pertamina Madiun Adriansyah kepada wartawan, Minggu mengatakan, pada hari biasa permintaan kiriman mencapai 1.700 kilo liter, saat ini lebih dari 2.200 kilo liter.
"Permintaan tersebut sudah kita antisipasi dengan melakukan penambahan stok di SPBU yang berpotensi ada lonjakan permintaan terutama saat hari H lebaran," ujarnya.
Menurut dia, meski terjadi peningkatan, pihaknya menjamin stok BBM di depo terminal BBM-nya dalam kondisi aman. Adapun stok BBM yang dimiliki PT Pertamina Madiun saat ini mencapai sekitar 10.000 kilo liter.
"Jumlah stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan empat hari ke depan. Dan setiap harinya kami terus menambah pasokan," tambahnya.
Untuk mengantisipasi tingginya permintaan BBM selama arus mudik dan balik Lebaran 2018, pihaknya telah menambah jumlah pasokan. Setiap hari, permintaan BBM di wilayahnya kini mencapai sekitar 2.200 hingga 2.400 kilo liter.
Dari jumlah tersebut, konsumsi BBM terbanyak berada pada jenis pertalite yang rata-rata mencapai 700 hingga 1.000 KL setiap harinya.
Adriansyah menambahkan, selain menambah stok, pihaknya juga menyiapkan alternatif tambahan berupa SPBU kantong atau "mobile storage" yang berlokasi di wilayah Kabupaten Nganjuk dengan kapasitas mencapai 24 kilo liter.
Adapun lokasi Nganjuk dipilih, karena merupakan daerah rawan kemacetan saat musim lebaran, sehingga kebutuhan akan BBM juga tinggi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Operasi Terminal BBM (TBBM) PT Pertamina Madiun Adriansyah kepada wartawan, Minggu mengatakan, pada hari biasa permintaan kiriman mencapai 1.700 kilo liter, saat ini lebih dari 2.200 kilo liter.
"Permintaan tersebut sudah kita antisipasi dengan melakukan penambahan stok di SPBU yang berpotensi ada lonjakan permintaan terutama saat hari H lebaran," ujarnya.
Menurut dia, meski terjadi peningkatan, pihaknya menjamin stok BBM di depo terminal BBM-nya dalam kondisi aman. Adapun stok BBM yang dimiliki PT Pertamina Madiun saat ini mencapai sekitar 10.000 kilo liter.
"Jumlah stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan empat hari ke depan. Dan setiap harinya kami terus menambah pasokan," tambahnya.
Untuk mengantisipasi tingginya permintaan BBM selama arus mudik dan balik Lebaran 2018, pihaknya telah menambah jumlah pasokan. Setiap hari, permintaan BBM di wilayahnya kini mencapai sekitar 2.200 hingga 2.400 kilo liter.
Dari jumlah tersebut, konsumsi BBM terbanyak berada pada jenis pertalite yang rata-rata mencapai 700 hingga 1.000 KL setiap harinya.
Adriansyah menambahkan, selain menambah stok, pihaknya juga menyiapkan alternatif tambahan berupa SPBU kantong atau "mobile storage" yang berlokasi di wilayah Kabupaten Nganjuk dengan kapasitas mencapai 24 kilo liter.
Adapun lokasi Nganjuk dipilih, karena merupakan daerah rawan kemacetan saat musim lebaran, sehingga kebutuhan akan BBM juga tinggi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018