Madiun (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun melalukan buka puasa bersama ratusan anak yatim piatu yang ada di sejumlah panti asuhan setempat sebagai bentuk kepedulian sesama. 

Kegiatan yang digelar di halaman gedung Balai Kota Madiun pada Rabu (6/6) petang hingga malam tersebut juga disusul dengan sosialisasi tolak cukai ilegal yang dilakukan Pemkot Madiun melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

"Anak yatim piatu juga masyarakat Kota Madiun. Menjadi bagian Kota Madiun. Mereka juga berhak mendapat perhatian dan kebahagiaan," ujar Wali Kota Sugeng Rismiyanto dalam sambutannya.

Menurut dia, perhatian Pemkot Madiun bukan hanya melakukan buka puasa bersama. Ratusan anak yatim tersebut juga mendapat santunan. Selain itu, perhatian juga diberikan berupa program pendidikan. Seperti beasiswa bagi pelajar hingga mahasiswa. 

Anak yatim piatu, kata dia, tidak perlu khawatir terkait pendidikan. Sebab, pemkot menggratiskan biaya pendidikan hingga kelas 9. Bahkan, progam wajib belajar sampai kelas 12 sebelum kewenangan pengelolaan SMA diminta provinsi.

"Pendidikan merupakan kebutuhan dasar. Ini penting. Salah satunya untuk memutus kemiskinan. Dengan pendidikan yang baik, anak-anak yatim piatu ini bisa bekerja menjadi tenaga profesional yang diinginkan," katanya.

Kini Pemkot Madiun juga memberikan beasiswa untuk mahasiswa. Program bantuan beasiswa mahasiswa (BBM) disiapkan dengan nominal mencapai Rp750 ribu per bulan per mahasiswa hingga lulus. Pemkot menyiapkan 250 paket setiap tahunnya. Bantuan ini sengaja dikhususkan untuk masyarakat kurang mampu namun berprestasi. 

Wali kota berharap anak yatim piatu yang ingin menuntut ilmu hingga jenjang perkuliahan tidak perlu berkecil hati. "Silakan ini dimanfaatkan. Tidak perlu berkecil hati. Pasti akan ada orang tua lain dan juga pemerintah yang juga menyanyangi anak-anak yatim piatu seperti kalian. Jadi teruslah belajar," pesan Wali Kota Sugeng di hadapan ratusan anak yatim piatu.

Sosialisasi Tolak Cukai Ilegal

Setelah melakukan buka bersama dengan anak yatim, acara dilanjutkan dengan Konser Karismatik Kegiatan Forum Koordinasi Kehumasan, Jumpa Pers, dan Penyampaian Informasi Ketentuan Perundang-Undangan di Bidang Cukai Kepada Masyarakat di halaman Balai Kota setempat.

"Cukai merupakan salah satu sumber pemasukan negara. Masyarakat harus tahu. Tetapi terkadang sosialisasi yang biasa kurang mengena da tersampaikan," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun Subakri saat membuka Konser Karismatik tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, sosialisasi dibuat berbeda. Yakni pesan cukai dikemas melalui video berdurasi sekitar 20 menit. Dinding depan bangunan Balai Kota Madiun menjadi layar proyektornya. 

Tampilan yang menarik, berbagai grafis animasi, hingga efek 'sound system' yang luar biasa, membuat sosialisasi memiliki daya tarik tersendiri.

Sebelum soosialisasi, masyarakat yang hadir dalam acara tersebut disuguhkan tentang potensi Kota Madiun dalam animasi terlebih dahulu. Mulai potensi motif batik pecelan hingga gerakan seni pencak silat. Di sela tampilan tersebut, pesan bertuliskan Stop Pita Cukai Ilegal disuguhkan. Pesan cukup singkat namun mengena. 

Yang lebih menarik, dalam Konser Karismatik tersebut, Diskominfo menampilkan Charly Van Houten sebagai bintang tamunya, yang juga ikut menyampaikan pesan Stop Pita Cukai Ilegal.

"Sebagian dana cukai memang dikembalikan kepada masyarakat. Salah satunya, melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Peruntukkannya beragam. Mulai peningkatan kapasitas kesehatan, infrastruktur, maupun peningkatan kapasitas SDM masyarakat," terang Subakri.

Dalam kesempatan itu, Bakri juga mengajak masyarakat untuk selalu taat aturan cukai. Mulai menolak penggunaan pita cukai ilegal hingga membayar cukai sesuai dengan ketentuan.

"Cukai merupakan pemasukan negara. Menaati aturan cukai berarti turut berkontribusi kepada negara," tegasnya. (*)
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018