Ngawi (Antaranews Jatim) - Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi melakukan pengecekan terhadap kondisi Terminal Kertonegoro Ngawi di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Jumat, untuk memastikan kesiapan terminal itu menyongsong Angkutan Lebaran 2018.
"Pengecekan untuk meyakinkan bahwa terminal kita di Ngawi ini sudah siap digunakan sebagai sarana menampung kendaraan bus maupun penumpang untuk arus mudik dan balik Lebaran 2018," ujar Budi kepada wartawan.
Menurut dia, meski sudah ada jalan tol, jalan nasional tetap menjadi pilihan utama para pemudik, termasuk terminal di dalamnya.
Pihaknya memastikan, dari hasil pemeriksaan sarana dan prasarana yang ia lakukan, terminal tipe A tersebut secara umum dinilai sudah layak dalam melayani arus mudik dan balik saat masa angkutan Lebaran 2018.
Terkait dengan rencana perbaikan di Terminal Kertonegoro, pihaknya membenarkan belum dapat dilakukan secara maksimal. Hal itu karena hingga saat ini proses serah terima dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi kepada pemerintah pusat belum selesai.
"Untuk sarana dan prasarana di Terminal Kertonegoro Ngawi belum kita lakukan perbaikan, karena ini masih proses penyerahan dari pemda. Sebatas ini masih pemeliharaan sebesar Rp100 juta," kata dia.
Pihaknya berencana akan melakukan perbaikan sarana dan prasarana Terminal Ngawi dengan total anggaran mencapai Rp4 miliar.
"Tahun ini kita akan perbaiki sekitar Rp2 miliar dari total Rp4 miliar. Dengan dana Rp4 miliar tersebut, Terminal Ngawi akan lebih baik lagi dari sekarang," tambahnya.
Kasi Sarpras Balai Pengelola Trasportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Jawa Timur, Hanura Kelana Irianto mengatakan, penyerahan aset Terminal Kertonegoro Ngawi dari Pemkab Ngawi ke pemerintah pusat masih terganjal pemecahan sertifikat.
Pemkab Ngawi meminta lahan seluas dua hektare dari total enam hektare yang ada untuk digunakan kepentingan lain.
"Masih ada aset yang harus dipecah. Sejauh ini sudah proses 90 persen. Setelah itu baru bisa dilakukan pembangunan secara menyeluruh," kata Hanura.
Sesuai data, setiap hari jumlah armada bus yang masuk dan keluar di Terminal Kertonegoro Ngawi mencapai 1.000 unit. Jumlah tersebut dipastikan akan meningkat saat masa angkutan lebaran mendatang.
Berada di perbatasan Provisi Jawa Timur dengan Jawa Tengah, keberadaan Terminal Kertonegoro Ngawi dinilai sangat penting dalam melayani akses trasportasi masyarakat, terlebih saat Lebaran.
Sementara, selain mengecek Terminal Kertonegoro Ngawi, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi juga melakukan pemantauan jalan tol Solo-Ngawi. Pengecekan dilakukan mulai dari pintu tol Colomadu Karanganyar hingga ke Ngawi Jawa Timur.
Pengecekan dilakukan untuk memastikan kesiapan jalan tol ruas Sragen-Ngawi saat difungsikan pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2018. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Pengecekan untuk meyakinkan bahwa terminal kita di Ngawi ini sudah siap digunakan sebagai sarana menampung kendaraan bus maupun penumpang untuk arus mudik dan balik Lebaran 2018," ujar Budi kepada wartawan.
Menurut dia, meski sudah ada jalan tol, jalan nasional tetap menjadi pilihan utama para pemudik, termasuk terminal di dalamnya.
Pihaknya memastikan, dari hasil pemeriksaan sarana dan prasarana yang ia lakukan, terminal tipe A tersebut secara umum dinilai sudah layak dalam melayani arus mudik dan balik saat masa angkutan Lebaran 2018.
Terkait dengan rencana perbaikan di Terminal Kertonegoro, pihaknya membenarkan belum dapat dilakukan secara maksimal. Hal itu karena hingga saat ini proses serah terima dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi kepada pemerintah pusat belum selesai.
"Untuk sarana dan prasarana di Terminal Kertonegoro Ngawi belum kita lakukan perbaikan, karena ini masih proses penyerahan dari pemda. Sebatas ini masih pemeliharaan sebesar Rp100 juta," kata dia.
Pihaknya berencana akan melakukan perbaikan sarana dan prasarana Terminal Ngawi dengan total anggaran mencapai Rp4 miliar.
"Tahun ini kita akan perbaiki sekitar Rp2 miliar dari total Rp4 miliar. Dengan dana Rp4 miliar tersebut, Terminal Ngawi akan lebih baik lagi dari sekarang," tambahnya.
Kasi Sarpras Balai Pengelola Trasportasi Darat (BPTD) Wilayah XI Jawa Timur, Hanura Kelana Irianto mengatakan, penyerahan aset Terminal Kertonegoro Ngawi dari Pemkab Ngawi ke pemerintah pusat masih terganjal pemecahan sertifikat.
Pemkab Ngawi meminta lahan seluas dua hektare dari total enam hektare yang ada untuk digunakan kepentingan lain.
"Masih ada aset yang harus dipecah. Sejauh ini sudah proses 90 persen. Setelah itu baru bisa dilakukan pembangunan secara menyeluruh," kata Hanura.
Sesuai data, setiap hari jumlah armada bus yang masuk dan keluar di Terminal Kertonegoro Ngawi mencapai 1.000 unit. Jumlah tersebut dipastikan akan meningkat saat masa angkutan lebaran mendatang.
Berada di perbatasan Provisi Jawa Timur dengan Jawa Tengah, keberadaan Terminal Kertonegoro Ngawi dinilai sangat penting dalam melayani akses trasportasi masyarakat, terlebih saat Lebaran.
Sementara, selain mengecek Terminal Kertonegoro Ngawi, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi juga melakukan pemantauan jalan tol Solo-Ngawi. Pengecekan dilakukan mulai dari pintu tol Colomadu Karanganyar hingga ke Ngawi Jawa Timur.
Pengecekan dilakukan untuk memastikan kesiapan jalan tol ruas Sragen-Ngawi saat difungsikan pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2018. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018