Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menganggarkan sekitar Rp100 juta untuk pengadaan buku guna menambah koleksi yang ada di perpustakaan daerah.
"Kami mempunyai perpustakan fisik dan daring, yang digital. Jadi, untuk pengadaan buku berupa fisik dan daring. Di 2018 ini anggaran sekitar Rp100 juta," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Kediri Dewi Sartika di Kediri, Rabu.
Ia mengungkapkan, pemerintah memang berkomitmen untuk memperbanyak buku sebagai bahan referensi untuk para masyarakat. Pengadaan terrsebut untuk berbagai judul ilmu pengetahuan, sehingga setiap masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari buku tersebut.
"Pengadaan itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk anak-anak ada buku cerita, remaja buku yang menambah ilmu pengetahuan, sedangkan untuk masyarakat yang menambah kemampuan misalnya kemampuan usaha," kata Dewi.
Ia juga menambahkan, pemerintah juga melakukan pengadaan buku-buku kesehatan. Di rumah sakit Kota Kediri sering dijadikan tempat pelatihan bagi para dokter, sehingga mereka juga sering mencari rujukan buku tentang kesehatan di perpustakaan daerah.
Untuk koleksi, Dewi mengatakan sebenarnya ada sekitar 6 ribu judul di daring, dan yang fisik sekitar 1.500 judul. Jumlah buku itu memang dinilai masih kurang, sehingga pemerintah melakukan pengadaan judul buku lagi setiap tahunnya.
Pemerintah saat ini juga berencana untuk membuat buku dengan mengutamakan konten lokal, dengan mengajak para budayawan melakukan penelitian tentang budaya-budaya di Kediri, misalnya mainan tradisional, tarian tradisional. Nantinya hasil penelitian itu akan dibukukan, sehingga bisa menjadi tambahan koleksi tentang seni budaya.
"itu seharusnya masih ditambah, karena buku itu maju (sesuai kemajuan ilmu), tapi sekarang kami masih berupaya lebih ke konten lokal. Jadi, kami mengajak budayawan Kediri bagaimana membuat buku yang berkaitan dengan cerita lokal," kata dia.
Terkait dengan mobil perpustakaan keliling, Dewi mengatakan jumlahnya memang terbatas. Hanya ada tiga unit mobil roda tiga yang diisi dengan aneka buku. Mobil tersebut berkeliling ke taman-taman ataupun sekolah di Kota Kediri.
"Untuk mobil perpustakaan keliling ada satu, yang kendaraan roda tiga ada tiga, jadi per kecamatan satu. Ini sebenarnya perlu ditambah karena taman-taman di Kota Kediri juga banyak, permintaan kelurahan juga banyak. Kami masih pengajuan ke pusat, sebab jika ke APBD tidak ada anggarannya," kata Dewi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami mempunyai perpustakan fisik dan daring, yang digital. Jadi, untuk pengadaan buku berupa fisik dan daring. Di 2018 ini anggaran sekitar Rp100 juta," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Kediri Dewi Sartika di Kediri, Rabu.
Ia mengungkapkan, pemerintah memang berkomitmen untuk memperbanyak buku sebagai bahan referensi untuk para masyarakat. Pengadaan terrsebut untuk berbagai judul ilmu pengetahuan, sehingga setiap masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari buku tersebut.
"Pengadaan itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Untuk anak-anak ada buku cerita, remaja buku yang menambah ilmu pengetahuan, sedangkan untuk masyarakat yang menambah kemampuan misalnya kemampuan usaha," kata Dewi.
Ia juga menambahkan, pemerintah juga melakukan pengadaan buku-buku kesehatan. Di rumah sakit Kota Kediri sering dijadikan tempat pelatihan bagi para dokter, sehingga mereka juga sering mencari rujukan buku tentang kesehatan di perpustakaan daerah.
Untuk koleksi, Dewi mengatakan sebenarnya ada sekitar 6 ribu judul di daring, dan yang fisik sekitar 1.500 judul. Jumlah buku itu memang dinilai masih kurang, sehingga pemerintah melakukan pengadaan judul buku lagi setiap tahunnya.
Pemerintah saat ini juga berencana untuk membuat buku dengan mengutamakan konten lokal, dengan mengajak para budayawan melakukan penelitian tentang budaya-budaya di Kediri, misalnya mainan tradisional, tarian tradisional. Nantinya hasil penelitian itu akan dibukukan, sehingga bisa menjadi tambahan koleksi tentang seni budaya.
"itu seharusnya masih ditambah, karena buku itu maju (sesuai kemajuan ilmu), tapi sekarang kami masih berupaya lebih ke konten lokal. Jadi, kami mengajak budayawan Kediri bagaimana membuat buku yang berkaitan dengan cerita lokal," kata dia.
Terkait dengan mobil perpustakaan keliling, Dewi mengatakan jumlahnya memang terbatas. Hanya ada tiga unit mobil roda tiga yang diisi dengan aneka buku. Mobil tersebut berkeliling ke taman-taman ataupun sekolah di Kota Kediri.
"Untuk mobil perpustakaan keliling ada satu, yang kendaraan roda tiga ada tiga, jadi per kecamatan satu. Ini sebenarnya perlu ditambah karena taman-taman di Kota Kediri juga banyak, permintaan kelurahan juga banyak. Kami masih pengajuan ke pusat, sebab jika ke APBD tidak ada anggarannya," kata Dewi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018