Jember (Antaranews Jatim) - Direktur Utama PT Mitratani 27, Guntaryo Tri Indarto, mengatakan ekspor kedelai Jepang atau edamame ke sejumlah negara di Asia, Amerika, dan Eropa terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
"Ekspor yang dilakukan PT Mitratani dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan respon pasar dunia cukup bagus, bahkan produk edamame itu tidak hanya diekspor ke Jepang saja," katanya di sela-sela kunjungan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman di Kantor Mitratani 27 Jember, Senin.
Menurut dia, edamame dan okra sudah diekspor ke 12 negara di antaranya Jepang, Malaysia, Singapura, Vietnam, beberapa negara di Eropa, Timur Tengah, dan Amerika, sehingga pihaknya terus meningkatkan produksi produk ekspor tersebut.
"Mitratani memiliki empat komoditas andalan yakni edamame, okra, buncis, dan arcis dengan luas area tanam sekitar 1.700 hektare yang sebagian besar berada di Jember, namun ada sedikit lahan yang berada di Kabupaten Lumajang dan Banyuwangi," tuturnya.
Pada tahun 2017, lanjut dia, PT Mitratani 27 mampu menjual produk ekspor sebanyak 7.800 ton dan sebanyak 2.000 ton untuk pangsa pasar lokal yang sebagian besar produk tersebut didominasi oleh kedelai edamame.
"Dengan pengembangan investasi dan perluasan pabrik diharapkan produksi PT Mitratani bisa mencapai 13.000 ton per tahun karena untuk menjawab kebutuhan pasar pada tahun 2018 diprediksi sebesar 12.000 ton," katanya.
Dari total produksi itu, lanjut dia, sebanyak 9.000 hingga 10.000 ton akan diproyeksikan untuk produk ekspor yang dikirim ke sejumlah negara dan sisanya akan dikirim ke pasar domestik di Indonesia.
"Dari jumlah 9.000 hingga 10.000 ton itu, sebanyak 83 persen adalah komoditas edamame yang diekspor, kemudian 14 persen adalah produksi okra, dan sisanya adalah buncis. Sedangkan untuk pasar lokal, tidak hanya edamame dan okra yang dipasarkan, namun aneka sayuran juga dikirim ke Freeport," ujarnya.
Guntaryo mengatakan lahan tanam PT Mitratani seluas 1.700 hektare, namun diprediksi luas tanam tersebut akan bertambah menjadi 1.800 hektare karena ada peningkatan permintaan tambahan untuk sejumlah komoditas yang dipasarkan.
Sementara Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman mengaku senang bisa berkunjung ke PT Mitratani 27 karena produk perusahaan tersebut menjadi produk ekspor unggulan ke sejumlah negara.
"Saya berharap PT Mitratani terus berkembang dengan meningkatkan kualitas produknya, sehingga ke depan dapat memperluas jaringan mitra bisnis dengan negara-negara lain," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Ekspor yang dilakukan PT Mitratani dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan respon pasar dunia cukup bagus, bahkan produk edamame itu tidak hanya diekspor ke Jepang saja," katanya di sela-sela kunjungan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman di Kantor Mitratani 27 Jember, Senin.
Menurut dia, edamame dan okra sudah diekspor ke 12 negara di antaranya Jepang, Malaysia, Singapura, Vietnam, beberapa negara di Eropa, Timur Tengah, dan Amerika, sehingga pihaknya terus meningkatkan produksi produk ekspor tersebut.
"Mitratani memiliki empat komoditas andalan yakni edamame, okra, buncis, dan arcis dengan luas area tanam sekitar 1.700 hektare yang sebagian besar berada di Jember, namun ada sedikit lahan yang berada di Kabupaten Lumajang dan Banyuwangi," tuturnya.
Pada tahun 2017, lanjut dia, PT Mitratani 27 mampu menjual produk ekspor sebanyak 7.800 ton dan sebanyak 2.000 ton untuk pangsa pasar lokal yang sebagian besar produk tersebut didominasi oleh kedelai edamame.
"Dengan pengembangan investasi dan perluasan pabrik diharapkan produksi PT Mitratani bisa mencapai 13.000 ton per tahun karena untuk menjawab kebutuhan pasar pada tahun 2018 diprediksi sebesar 12.000 ton," katanya.
Dari total produksi itu, lanjut dia, sebanyak 9.000 hingga 10.000 ton akan diproyeksikan untuk produk ekspor yang dikirim ke sejumlah negara dan sisanya akan dikirim ke pasar domestik di Indonesia.
"Dari jumlah 9.000 hingga 10.000 ton itu, sebanyak 83 persen adalah komoditas edamame yang diekspor, kemudian 14 persen adalah produksi okra, dan sisanya adalah buncis. Sedangkan untuk pasar lokal, tidak hanya edamame dan okra yang dipasarkan, namun aneka sayuran juga dikirim ke Freeport," ujarnya.
Guntaryo mengatakan lahan tanam PT Mitratani seluas 1.700 hektare, namun diprediksi luas tanam tersebut akan bertambah menjadi 1.800 hektare karena ada peningkatan permintaan tambahan untuk sejumlah komoditas yang dipasarkan.
Sementara Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman mengaku senang bisa berkunjung ke PT Mitratani 27 karena produk perusahaan tersebut menjadi produk ekspor unggulan ke sejumlah negara.
"Saya berharap PT Mitratani terus berkembang dengan meningkatkan kualitas produknya, sehingga ke depan dapat memperluas jaringan mitra bisnis dengan negara-negara lain," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018