Malang (Antaranews Jatim) - Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) bekerja sama dengan Pusat Studi Islam dan Filsafat Universitas Muhammadiyah Malang (PSIF UMM) menggelar Tadarus Pemikiran Nasional guna menghimpun kader intelektual Muhammadiyah untuk menyumbangkan pemikirannya bagi bangsa.

Tadarus Pemikiran Nasional dengan tema "Rebranding Muhammadiyah: Dialetika Otentisitas dan Perubahan dalam Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah" digelar di RSS UMM Rabu-Kamis (23-24/5).

Rektor UMM Fauzan menilai kegiatan intelektual seperti ini sangat penting bagi Muhammadiyah, karena dalam internal persyarikatan selalu muncul perdebatan tentang hal-hal yang bersifat ideologi, baik berkaitan dengan pemikiran maupun gerakan.

"Muhammadiyah membutuhkan kegiatan intelektual seperti ini. Dan, seharusnya acara seperti ini sering-sering diadakan, jangan hanya ketika Ramadhan saja," ucapnya.

Sementara itu, pembicara kunci Sudarnorto Abdul Hakim dari Majelis Dikti PP Muhammadiyah mengemukakan dalam mengawal masa depan, Muhammadiyah, khususnya para pemudanya harus menyiapkan berbagai bekal. Meski demikian, nilai-nilai kemurnian lembaga harus terus dipegang.

"Otentik merupakan bagian penting yang dimiliki organisasi Muhammadiyah. Otentik secara harfiah berarti orisinal, keaslian, dan kemurnian. Selain itu, yang perlu menjadi fokus adalah bagaimana Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dapat memberikan kontribusi yang inovatif terutama dalam menghadapi problem-problem atau tantangan-tantangan besar yang menerpa, baik menerpa umat, bangsa bahkan masyarakat internasional," katanya.

Ia mengatakan saat ini banyak organisasi atau gerakan Islam yang minimalis dan sekedar mencukupkan diri untuk survive, sehingga hanya menggelar acara rutin-rutin saja. Kebanyakan diantara mereka, tidak memiliki hal-hal baru yang bisa dikontribusikan ke masyarakat luas.

"Bahkan kita pernah mencatat, banyak juga organisas kemasyarakatan maupun politik tiba-tiba bangkrut dan tidak muncul lagi," tuturnya.

Tadarus Pemikiran Nasional tersebut diikuti 218 peserta dan 32 diantaranya akan mempresentasikan makalah. Peserta tidak hanya dari Jawa Timur, tetapi juga dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua hingga Sulawesi.

Topik-topik yang diangkat antara lain, Era Baru Gerakan Muhammadiyah: Peluang dan Tantangan, Muhammadiyah dan Internasionalisasi Pemikiran Islam, Gerakan Perdamaian dan Kontra-Radikalisme, serta Aktualisasi Jihad Digital Muhammadiyah di Era Kekinian.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018