Malang (Antaranews Jatim) - Rektor Insttitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang Dr Nurcholis Sunuyeko mengemukakan program merger perguruan tinggi swasta (PTS) yang digagas Kemenristekdikti akan mempercepat perkembangan PTS di Tanah Air.

"Dengan program merger yang digagas Kemenristekdikti itu, PTS yang masih berpotensi untuk berkembang dan merger dengan PTS lain , justru lebih bagus, bahkan perkembangannya akan jauh lebih bagus dibanding sebelum merger," katanya di Malang, Jawa Timur, Rabu.

Kemenristekdikti menggagas program penggabungan 1.000 PTS, namun program dan upaya untuk melakukan penggabungan PTS tersebut masih jauh dari target. Insentif yang dijanjikan pemerintah tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

Lebih lanjut, Nurcholis mengatakan pengembangan institusi dari institut ke universitas. Melalui program merger ini justru lebih menguntungkan dan lebih mudah. Kalau tanpa merger, perubahan institut menjadi universitas cukup rumit, karena persyaratan yang harus dipenuhi sangat ketat.

Namun, katanya, jika perubahan lewat mekanisme merger, akan lebih mudah karena ada fasilitasi dan insentif dari pemerintah. Demikian pula soal akreditasi. Lewat program merger, ada kemudahan dengan fasilitasi pemerintah memilih akreditasi tertinggi dari PTS yang digabungkan.

Oleh karena itu, kata Nurcholis, IKIP Budi Utomo (IBU) yang terus berupaya menjadi universitas antusias melaksanakan program merger PTS. "Salah satu upaya yang sudah kami lakukan adalah mengakuisisi perguruan tinggi yang bersedia merger dan bergabung dengan kami," ujarnya.

Salah satu kampus yang sudah diakuisisi IBU adalah Sekolah Tinggi Teknik Industri Turen (STTIT) yang berlokasi di Kabupaten Malang. Penandatangan akuisisi baru saja dilaksanakan. "Baru dua hari lalu (Senin, 21/5)," tuturnya.

Dengan adanya akusisi tersebut, proses yang kini ditempuh IKIP Budi Utomo menjadi relatif lebih mudah bila dibandingkan membuka program studi (prodi) baru atau perguruan tinggi baru karena biayanya tinggi.

Dengan bergabungnya STTIT, IKIP Budi Utomo mendapat ambahan 3 prodi eksakta, sehingga untuk menjadi universitas membutuhkan tiga prodi baru eksakta murni.

"Kami tinggal mencari PTS lain yang mempunyai prodi eksata murni, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Oleh karenanya, untuk meningkatkan status IKIP Budi Utomo dari institut menjadi universitas, kami masih butuh waktu dan proses," tuturnya.

Kabarnya, IKIP BU mengincar salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) lagi untuk bergabung agar bisa menjadi universitas dalam satu manajemen (yayasan) baru atau tetap Yayasan Khadijah yang menaungi IKIP BU.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018