Surabaya (Antaranews Jatim) - Konsumsi elpiji ukuran 3 kg di wilayah Jatim pada bulan puasa dan Lebaran 2018 diprediksi mencapai 101.307 metrik ton atau naik sekitar 7 persen dari konsumsi rata-rata bulanan sebesar 94.679 metrik ton.

Prediksi kenaikan juga akan dialami oleh elpiji nonsubsidi, seperti bright gas 5.5 kg, bright gas 12 kg, dan elpiji 12 kg sebesar sebesar 9 persen, atau mencapai 5.006 metrik ton (mt) dibandingkan dengan konsumsi normal bulan biasa sebesar 4.593 mt, kata General Manager Pertamina MOR V Ibnu Chouldum di Surabaya, Kamis.

"Kenaikan diakibatkan tingginya masyarakat dalam beraktivitas memasak, seperti untuk kebutuhan berbuka puasa atau sahur. Hal ini rutin setiap tahun," katanya

Untuk itu, Pertamina MOR V akan melakukan pengamanan pasokan elpiji dengan melakukan "built-up" stok di agen, pangkalan, dan outlet elpiji untuk tabung dan menjaga stok di storage agar selalu penuh.

Selain itu, juga membentuk 237 agen siaga dan 2.426 pangkalan siaga di wilayah Jawa Timur dengan pengamanan pasokan dan menambah alokasi penyaluran channel distribution sampai dengan 109 persen dari konsumsi normal.

"Kami selalu berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan elpiji sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan Lebaran 2018 dengan penuh ketenangan," ujarnya.

Ia juga meminta partisipasi masyarakat untuk memperlancar penyaluran elpiji dengan melaporkan kendala atau hambatan yang ditemui di lapangan melalui pusat layanan Pertamina 1-500-000 atau ke posko satgas MOR V di 031-8492400.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018