Pamekasan (Antaranews Jatim) - Tokoh lintas agama di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Rabu, menggelar deklarasi melawan terorisme dan kekerasan atas nama agama.
Deklarasi digelar di aula Makodim 0826 Pamekasan dan dipimpin langsung oleh Dandim 0826 Pamekasan Letkol Inf Nuryanto.
"Selain sebagai bentuk perlawanan, deklarasi melawan teroris ini, juga sebagai bentuk perjuangan kami dan kalangan penganut agama di Pamekasan terhadap aksis teror yang terjadi akhir-akhir ini," ujar Dandim Nuryanto.
Kodim 0826 Pamekasan bersama Forpimda, Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) dan komponen masyarakat serta kalangan pers dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan juga mendeklarasikan pernyataan sikap terhadap bentuk kejahatan serangan terorisme.
Dalam deklarasi yang dikemas dengan "Coffee morning" itu para perwakilan tokoh agama dan media menyampaikan lima poin pernyataan. Pertama, menyampaikan rasa bela sungkawa dan turut berduka cita yang sedalam dalamnya terhadap para korban serangan teror bom di beberapa gereja Surabaya dan di Sidoarjo.
Kedua, mendukung pelaksanaan ibadah, semua agama dan kepercayaan khususnya di Kabupaten Pamekasan, ketiga, mengajak seluruh umat beragama untuk tetap bersatu dan tidak terpancing upaya adu domba antarumat beragama, dan keempat, mengecam keras serangan teror bom terhadap beberapa gereja di Surabaya.
Pada poin kelima, semua elemen masyarakat dan tokoh lintas agama, serta aparat keamanan berkomitmen akan bersatu padu guna memerangi dan menolak terorisme.
Sebelum memimpin deklarasi itu, Dandim Letkol Inf Nuryanto menyampaikan terima kasih kepada para undangan yang hadir dalam kesempatan itu.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tamu undangan yang telah meluangkan waktu untuk hadir di Kodim 0826 Pamekasan dalam rangkaian silaturrahmi ini," ucap Dandim.
Menurutnya, acara tersebut merupakan salah satu tugas sebagai satuan kewilayahan, dimana pihaknya mendapatkan tugas untuk menciptakan atau membentuk ruang alat dan kondisi juang yang tangguh guna pertahanan negara kedepan. Serta bertugas meningkatkan kemanunggalan TNI dan rakyat.
"Dari itu, kami selalu berupaya menjalin silaturrahmi dengan segenap komponen masyarakat, baik kami yang hadir di tengah-tengah ataupun kami yang menghadirkan bapak-bapak sekalian," tutur Dandim.
Ia lebih lanjut menjelaskan, bahwa masyarakat masih dalam suasana berduka, dimana pada tanggal 13 Mei 2018 masyarakat Jawa Timur, termasuk di seluruh Indonesia dikejutkan dengan peristiwa teror bom baik di tempat ibadah maupun di instansi pemerintah.
"Dengan silaturrahmi ini, kami mengharap, terjalin komunikasi yang erat, baik, sehingga kita sama-sama dapat menjaga dan mewujudkan kondusifitas wilayah, khususnya wilayah di Kabupaten Pamekasan ini," katanya, menjelaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Deklarasi digelar di aula Makodim 0826 Pamekasan dan dipimpin langsung oleh Dandim 0826 Pamekasan Letkol Inf Nuryanto.
"Selain sebagai bentuk perlawanan, deklarasi melawan teroris ini, juga sebagai bentuk perjuangan kami dan kalangan penganut agama di Pamekasan terhadap aksis teror yang terjadi akhir-akhir ini," ujar Dandim Nuryanto.
Kodim 0826 Pamekasan bersama Forpimda, Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) dan komponen masyarakat serta kalangan pers dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan juga mendeklarasikan pernyataan sikap terhadap bentuk kejahatan serangan terorisme.
Dalam deklarasi yang dikemas dengan "Coffee morning" itu para perwakilan tokoh agama dan media menyampaikan lima poin pernyataan. Pertama, menyampaikan rasa bela sungkawa dan turut berduka cita yang sedalam dalamnya terhadap para korban serangan teror bom di beberapa gereja Surabaya dan di Sidoarjo.
Kedua, mendukung pelaksanaan ibadah, semua agama dan kepercayaan khususnya di Kabupaten Pamekasan, ketiga, mengajak seluruh umat beragama untuk tetap bersatu dan tidak terpancing upaya adu domba antarumat beragama, dan keempat, mengecam keras serangan teror bom terhadap beberapa gereja di Surabaya.
Pada poin kelima, semua elemen masyarakat dan tokoh lintas agama, serta aparat keamanan berkomitmen akan bersatu padu guna memerangi dan menolak terorisme.
Sebelum memimpin deklarasi itu, Dandim Letkol Inf Nuryanto menyampaikan terima kasih kepada para undangan yang hadir dalam kesempatan itu.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tamu undangan yang telah meluangkan waktu untuk hadir di Kodim 0826 Pamekasan dalam rangkaian silaturrahmi ini," ucap Dandim.
Menurutnya, acara tersebut merupakan salah satu tugas sebagai satuan kewilayahan, dimana pihaknya mendapatkan tugas untuk menciptakan atau membentuk ruang alat dan kondisi juang yang tangguh guna pertahanan negara kedepan. Serta bertugas meningkatkan kemanunggalan TNI dan rakyat.
"Dari itu, kami selalu berupaya menjalin silaturrahmi dengan segenap komponen masyarakat, baik kami yang hadir di tengah-tengah ataupun kami yang menghadirkan bapak-bapak sekalian," tutur Dandim.
Ia lebih lanjut menjelaskan, bahwa masyarakat masih dalam suasana berduka, dimana pada tanggal 13 Mei 2018 masyarakat Jawa Timur, termasuk di seluruh Indonesia dikejutkan dengan peristiwa teror bom baik di tempat ibadah maupun di instansi pemerintah.
"Dengan silaturrahmi ini, kami mengharap, terjalin komunikasi yang erat, baik, sehingga kita sama-sama dapat menjaga dan mewujudkan kondusifitas wilayah, khususnya wilayah di Kabupaten Pamekasan ini," katanya, menjelaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018