Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya membentuk Trauma Center untuk mendampingi anak-anak korban peledakan bom di sejumlah lokasi di Kota Surabaya dalam beberapa hari terakhir ini.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Rabu, mengatakan Trauma Center ini dibentuk meski sejak awal kejadian, tim psikolog Pemkot Surabaya sudah mendampingi pihak keluarga yang menjadi korban bom.
"Trauma center ini anggotanya gabungan, tidak bisa pemkot saja, meskipun kami memiliki banyak psikolog," katanya.
Menurut dia, anggota dari Trauma Center ada dari pihak kepolisian supaya bisa mengikuti perkembangan. "Kami juga dampingi anak-anak di sekolah korban dan di kelas korban," ujarnya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya saat ini terus mengawal dan menfasilitasi pengiriman jenazah korban, karena sudah ada yang dikirim ke Solo dan ada pula yang akan dikirim ke Pasuruan.
Selain itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga membantu pemakaman korban supaya lebih lancar. "Bahkan, kami juga berencana menanggung semua biaya pendidikan salah satu anak korban, sekarang masih kami hitung semuanya," katanya.
Risma juga meminta warga Kota Surabaya untuk tidak takut dan tidak khawatir terhadap ancaman ini. Sebab, kalau warga Surabaya takut, maka akan semakin diinjak-injak.
Ia juga mengingatkan bahwa semuanya sudah ada yang ngatur dan warga Surabaya akan dilindungi oleh Allah SWT. "Saya juga tidak hanya berdoa, tapi saya berbuat apapun yang saya bisa," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Rabu, mengatakan Trauma Center ini dibentuk meski sejak awal kejadian, tim psikolog Pemkot Surabaya sudah mendampingi pihak keluarga yang menjadi korban bom.
"Trauma center ini anggotanya gabungan, tidak bisa pemkot saja, meskipun kami memiliki banyak psikolog," katanya.
Menurut dia, anggota dari Trauma Center ada dari pihak kepolisian supaya bisa mengikuti perkembangan. "Kami juga dampingi anak-anak di sekolah korban dan di kelas korban," ujarnya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya saat ini terus mengawal dan menfasilitasi pengiriman jenazah korban, karena sudah ada yang dikirim ke Solo dan ada pula yang akan dikirim ke Pasuruan.
Selain itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga membantu pemakaman korban supaya lebih lancar. "Bahkan, kami juga berencana menanggung semua biaya pendidikan salah satu anak korban, sekarang masih kami hitung semuanya," katanya.
Risma juga meminta warga Kota Surabaya untuk tidak takut dan tidak khawatir terhadap ancaman ini. Sebab, kalau warga Surabaya takut, maka akan semakin diinjak-injak.
Ia juga mengingatkan bahwa semuanya sudah ada yang ngatur dan warga Surabaya akan dilindungi oleh Allah SWT. "Saya juga tidak hanya berdoa, tapi saya berbuat apapun yang saya bisa," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018