Gresik, 8/5 (Antara) - Kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan, "Java Integrated Industrial and Port Estate" (JIIPE), di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, siap memfasilitasi PT Freeport Indonesia.
Direktur PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera Raly Eko Kurniawan, yang mengelola kawasan industri di area JIIPE, saat dikonfirmasi di Gresik, Selasa, mengatakan pihak PT Freeport Indonesia telah melakukan survei lokasi untuk menempati lahan di satu-satunya kawasan industri di Indonesia yang terintegrasi dengan pelabuhan itu.
Dia menjelaskan, sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 Maret lalu, JIIPE telah memiliki tujuh "tenant" atau penyewa lahan dari pihak perusahaan.
Dua perusahaan di antaranya telah telah beroperasi di kaasan JIIPE, dua lainnya sedang dalam proses pembangunan pabrik, serta tiga lainnya akan mulai pembangunan.
Tujuh tenant tersebut, lanjut dia, di luar PT Freeport Indonesia yang telah melakukan survei lokasi namun belum memberi keputusan.
"Freeport mensurvei lokasi seluas 100 hektar di JIIPE, di antaranya akan dipergunakan sebagai Smelter," ujar Eko.
Kawasan JIIPE sendiri memiliki lahan seluas 1.800 hektar, yang dilengkapi fasilitas pembangkit tenaga listrik 23 megawatt. Selain itu, kawasan JIIPE juga dilengkapi fasilitas "water treatment plant", jaringan pipa gas yang terkoneksi dengan pipa gas Perusahaan Gas Negara, sistem telekomunikasi fiber optik dan internet broadband, serta pelabuhan.
"JIIPE dibagi menjadi beberapa kawasan, yaitu Port Estate, Heavy Industry, Medium Industry, Light Industry, Commercial, Pelabuhan, dan Kawasan Pemukiman, yang ditargetkan dapat menampung sekitar 183 industri yang akan menyerap investasi Rp83,2 triliun," ucapnya.
Eko optimistis PT Freeport yang telah melakukan survei lokasi akan segera menempati lahan JIIPE. "Hasil survei lokasi masih sedang disampaikan kepada pimpinan PT Freeport Indonesia. Intinya kami siap memfasilitasi kelancaran usaha PT Freeport jika jadi menempati lahan di sini," katanya.
Direktur Keuangan PT Berlian Manyar Sejahtera Dewi Djunaidi, yang mengelola Pelabuhan Manyar Gresik di kawasan JIIPE, menyatakan pelabuhannya yang telah dioperasikan sejak 2016, lokasinya sangat strategis karena berlokasi tepat di pintu masuk Alur Pelayaran Barat Surabaya.
"Dulu Pelabuhan Manyar Gresik adalah `second port' setelah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kini setelah JIIPE diresmikan dan semua fasilitas industri telah terintegrasi dalam satu kawasan di sini, Pelabuhan Manyar Gresik sekarang menjadi pelabuhan utama bagi pelayaran domestik maupun internasional," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Direktur PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera Raly Eko Kurniawan, yang mengelola kawasan industri di area JIIPE, saat dikonfirmasi di Gresik, Selasa, mengatakan pihak PT Freeport Indonesia telah melakukan survei lokasi untuk menempati lahan di satu-satunya kawasan industri di Indonesia yang terintegrasi dengan pelabuhan itu.
Dia menjelaskan, sejak diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 Maret lalu, JIIPE telah memiliki tujuh "tenant" atau penyewa lahan dari pihak perusahaan.
Dua perusahaan di antaranya telah telah beroperasi di kaasan JIIPE, dua lainnya sedang dalam proses pembangunan pabrik, serta tiga lainnya akan mulai pembangunan.
Tujuh tenant tersebut, lanjut dia, di luar PT Freeport Indonesia yang telah melakukan survei lokasi namun belum memberi keputusan.
"Freeport mensurvei lokasi seluas 100 hektar di JIIPE, di antaranya akan dipergunakan sebagai Smelter," ujar Eko.
Kawasan JIIPE sendiri memiliki lahan seluas 1.800 hektar, yang dilengkapi fasilitas pembangkit tenaga listrik 23 megawatt. Selain itu, kawasan JIIPE juga dilengkapi fasilitas "water treatment plant", jaringan pipa gas yang terkoneksi dengan pipa gas Perusahaan Gas Negara, sistem telekomunikasi fiber optik dan internet broadband, serta pelabuhan.
"JIIPE dibagi menjadi beberapa kawasan, yaitu Port Estate, Heavy Industry, Medium Industry, Light Industry, Commercial, Pelabuhan, dan Kawasan Pemukiman, yang ditargetkan dapat menampung sekitar 183 industri yang akan menyerap investasi Rp83,2 triliun," ucapnya.
Eko optimistis PT Freeport yang telah melakukan survei lokasi akan segera menempati lahan JIIPE. "Hasil survei lokasi masih sedang disampaikan kepada pimpinan PT Freeport Indonesia. Intinya kami siap memfasilitasi kelancaran usaha PT Freeport jika jadi menempati lahan di sini," katanya.
Direktur Keuangan PT Berlian Manyar Sejahtera Dewi Djunaidi, yang mengelola Pelabuhan Manyar Gresik di kawasan JIIPE, menyatakan pelabuhannya yang telah dioperasikan sejak 2016, lokasinya sangat strategis karena berlokasi tepat di pintu masuk Alur Pelayaran Barat Surabaya.
"Dulu Pelabuhan Manyar Gresik adalah `second port' setelah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kini setelah JIIPE diresmikan dan semua fasilitas industri telah terintegrasi dalam satu kawasan di sini, Pelabuhan Manyar Gresik sekarang menjadi pelabuhan utama bagi pelayaran domestik maupun internasional," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018