Tulungagung, 8/5 (Antara) - Pihak agen elpiji di Tulungagung, Jawa Timur, mengkonfirmasi bahwa kelangkaan elpiji ukuran tiga kilogram dalam dua pekan terakhir diduga akibat tingginya permintaan bahan bakar gas bersubsidi itu menjelang Ramadhan.

"Tidak ada pengurangan jatah dari agen. Mungkin karena kebutuhan di masyarakat yang akhir-akhir ini meningkat menjelang Ramadhan dan Lebaran," kata Manajer Pemasaran salah satu agen elpiji di Tulungagung, Palupi Rahayu di Tulungagung, Selasa.

Ia mencontohkan kebutuhan UKM produsen roti dan jajanan Lebaran saat ini yang mulai melakukan kegiatan produksi.

Meski masih lama (Lebaran), saat ini produksi sudah beroperasi.

Konsekuensinya, kebutuhan bahan bakar gas meningkat tajam.

"Yang jelas pengiriman tetap berjalan seperti biasa sesuai jatah dan kuota yang ditetapkan," katanya.

Di perusahaan Palupi, rata-rata suplai gas elpiji mencapai 20 LO, dengan satu LO pengiriman menggunakan truk mencapai 560 tabung.

"Itu volume kiriman harian dan tidak berubah," ujarnya.

Di Tulungagung masih banyak agen elpiji berskala besar yang beroperasi.

Pasokan elpiji bersubsidi saat ini mengalami kelangkaan sejak dua pekan terakhir.

Warga mengeluhkan semakin sulitnya mendapatkan gas elpiji subsidi di hampir semua pangkalan dan pengecer.

Selain langka, harga elpiji di tingkat pengecer melambung hingga tembus kisaran Rp23 ribu per tabung, jauh dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp16 ribu. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018