Surabaya (Antaranews Jatim) - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur mengajak generasi milenial membudayakan Pancasila agar tidak muncul kekhawatiran mengenai kian menjauhnya generasi dari nilai-nilai selama 73 tahun ini.
"Para pendiri bangsa ini membuat Pancasila yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa dari Sabang hingga Merauke, inilah yang menjadi perekat bangsa Indonesia," ujar Ketua DPW LDII Jatim Amien Adhy di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, bila generasi milenial menjadikan panutan ideologi impor yang belum tentu cocok dengan budaya bangsa dengan mengabaikan Pancasila maka bangsa dan negara ini sedang menghadapi potensi ancaman dan kerusakan serius.
"Pertandanya sudah tampak, seperti liberalisme membuat beberapa generasi muda tak menghargai orang tua ataupun orang lain sehingga muncul sikap individual yang jauh dari nilai-nilai kegotongroyongan," ucapnya.
Selain itu, kata dia, dia, menanamkan Pancasila kepada generasi milenial bukanlah perkara mudah karena doktrinasi seperti penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) ataupun seminar-seminar, sangat sulit untuk menjangkau generasi milenial.
"Generasi milenial menjadikan popularitas seseorang di media sosial sebagai panutan, selain itu budaya baca mereka kebanyakan berkurang," katanya.
Sebagai bentuk keprihatinan, pihaknya berupaya mengajak generasi milenial melalui Seminar Nasional Pancasila bertema "Pembudayaan Pancasila Pada Era Generasi Milenial" pada Sabtu, 21 April 2018 di Aula Pondok Pesantren Sabilurrosyidin, Jalan Gayungan VII Surabaya.
Dijadwalkan, hadir sebagai pembicara kunci adaah Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) TNI Moeldoko, kemudian pembicara lainnya Staf Ahli Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Chaider S Bamualim, Dekan FISIP UINSA Akhmad Muzakki Staf Pengajar FISIP UNAIR Rahma Sugiharti serta Guru Besar Ilmu Sejarah UNDIP sekaligus Dewan Pakar DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono.
Pihaknya berharap seminar kebangsaan tersebut menemukan konsep solutif bagaimana membudayakan Pancasila dan melahirkan aksi strategis menghidupkan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi milenial, yang merupakan modal membangun bangsa dan negara di masa depan.
"LDII meyakini generasi muslim milenial yang mengamalkan Al Quran dan Al Hadist serta memiliki kepribadian Pancasila untuk menjadikan Indonesia lebih baik di masa depan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Para pendiri bangsa ini membuat Pancasila yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa dari Sabang hingga Merauke, inilah yang menjadi perekat bangsa Indonesia," ujar Ketua DPW LDII Jatim Amien Adhy di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, bila generasi milenial menjadikan panutan ideologi impor yang belum tentu cocok dengan budaya bangsa dengan mengabaikan Pancasila maka bangsa dan negara ini sedang menghadapi potensi ancaman dan kerusakan serius.
"Pertandanya sudah tampak, seperti liberalisme membuat beberapa generasi muda tak menghargai orang tua ataupun orang lain sehingga muncul sikap individual yang jauh dari nilai-nilai kegotongroyongan," ucapnya.
Selain itu, kata dia, dia, menanamkan Pancasila kepada generasi milenial bukanlah perkara mudah karena doktrinasi seperti penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) ataupun seminar-seminar, sangat sulit untuk menjangkau generasi milenial.
"Generasi milenial menjadikan popularitas seseorang di media sosial sebagai panutan, selain itu budaya baca mereka kebanyakan berkurang," katanya.
Sebagai bentuk keprihatinan, pihaknya berupaya mengajak generasi milenial melalui Seminar Nasional Pancasila bertema "Pembudayaan Pancasila Pada Era Generasi Milenial" pada Sabtu, 21 April 2018 di Aula Pondok Pesantren Sabilurrosyidin, Jalan Gayungan VII Surabaya.
Dijadwalkan, hadir sebagai pembicara kunci adaah Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) TNI Moeldoko, kemudian pembicara lainnya Staf Ahli Utama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Chaider S Bamualim, Dekan FISIP UINSA Akhmad Muzakki Staf Pengajar FISIP UNAIR Rahma Sugiharti serta Guru Besar Ilmu Sejarah UNDIP sekaligus Dewan Pakar DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono.
Pihaknya berharap seminar kebangsaan tersebut menemukan konsep solutif bagaimana membudayakan Pancasila dan melahirkan aksi strategis menghidupkan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi milenial, yang merupakan modal membangun bangsa dan negara di masa depan.
"LDII meyakini generasi muslim milenial yang mengamalkan Al Quran dan Al Hadist serta memiliki kepribadian Pancasila untuk menjadikan Indonesia lebih baik di masa depan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018