Jakarta, (Antara) - Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berboncengan dengan sepeda motor listrik keliling Kabupaten Asmat di Papua.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat pagi, menyebutkan saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Asmat, Kamis (12/4), Presiden dan Ibu Negara Iriana berboncengan menggunakan sepeda motor listrik.
Presiden memboncengkan Ibu Negara Iriana dengan motor listrik berwarna merah menuju Aula Wiyata Mandala, Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat yang berjarak 2,8 kilometer.
Di sepanjang jalan, banyak warga yang menyambut kehadiran orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Presiden dan Ibu Negara Iriana yang keduanya mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih dan celana panjang berwarna gelap serta menggunakan helm berwarna putih, sesekali melambaikan tangan membalas sapaan warga.
Saat tiba di aula, Presiden dan Ibu Negara Iriana menyaksikan langsung pemberian makanan tambahan kepada anak-anak dan ibu-ibu. Selanjutnya, mereka berdialog dengan para ibu, bahkan beberapa kali Presiden menggendong anak-anak.
Dari aula tersebut, Presiden dan Ibu Negara Iriana melanjutkan perjalanan dengan motor listrik berwarna merah menuju proyek infrastruktur di Kampung Kayeh.
Di tempat itu tengah dibangun berbagai proyek infrastruktur untuk Kabupaten Asmat, di antaranya jembatan gantung.
Saat menuju proyek ini, Presiden harus mengendarai motor listrik itu melewati jembatan panjang yang terbuat dari kayu dan hanya memiliki lebar tidak lebih dari 3 meter.
Ketika tengah menuju proyek infrastruktur, Presiden dan Ibu Negara Iriana disambut tari-tarian oleh warga.
Usai meninjau Kampung Kayeh, Presiden dan Ibu Negara Iriana bersama rombongan menyeberangi sungai ke lokasi pembangunan 114 unit rumah khusus yang telah dibangun sejak 2016 dengan biaya Rp19,9 miliar di Kampung Amanamkai, Distrik Atjs dan Kampung Syuru, Distrik Agats sebanyak 114 Unit dengan menggunakan speed boat.
Tercatat tahun ini dibangun kembali sebanyak 100 unit rumah khusus yang tersebar di empat kampung, yakni Kampung Priend Distrik Fayid (34 unit), Kampung Ass dan Kampung Atat Distrik Pulau Tiga (33 unit), dan Kampung Warkai Distrik Betsbamu (33 unit).
Salah satu penyebab penduduk enggan berpindah ke lokasi rumah khusus yang telah dibangun adalah belum adanya jembatan penghubung antarkampung yang terpisahkan sungai.
Oleh karena itu, akan dibangun empat jembatan gantung dengan anggaran Rp46 miliar berlokasi di Kampung Syuru Baru Distrik Agats (72 meter), Kampung Yerfum Distrik Der Koumor (72 meter), Kampung Hainam Distrik Pantai Kasuari (120 meter), dan Kampung Sawaerma (96 meter).
Jalan panggung dari kayu yang sudah lapuk juga akan diperbaiki dengan jalan beton dengan teknologi pracetak sepanjang sekitar 12 km dengan lebar rata-rata 4 meter.
"Untuk infrastruktur jembatan gantung menerobos ke arah pemukiman akan memutari kota ini sepanjang kurang lebih 12 kilometer. Semuanya disokong oleh beton, lebih awet dan kita ingin tata ruang di Kabupaten Asmat bisa lebih tertata kotanya," ujar Kepala Negara.
Saat akan kembali ke Kampung Kayeh, Presiden bertemu dengan seorang anak berusia 3 tahun bernama Jokowi. Presiden pun sempat menggendong Jokowi.
"Jokowi ini lahir saat saya dilantik jadi Presiden," ucap Presiden.
"Pada tanggal 20 Oktober 2014 berarti, ya, Pak?" kata wartawan.
Ketika Presiden dan Ibu Negara Iriana akan kembali ke helipad untuk melanjutkan perjalanan dengan menggunakan motor listrik, hujan turun dengan lebatnya. Presiden pun tetap memacu motor listriknya sejauh 3,5 kilometer.
Pukul 15.03 WIT, dengan menumpangi helikopter Super Puma Presiden meninggalkan Kabupaten Asmat menuju Timika, Kabupaten Mimika untuk berganti Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 menuju Sorong, Papua Barat.(*)
Video Oleh Puspa Perwitasari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat pagi, menyebutkan saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Asmat, Kamis (12/4), Presiden dan Ibu Negara Iriana berboncengan menggunakan sepeda motor listrik.
Presiden memboncengkan Ibu Negara Iriana dengan motor listrik berwarna merah menuju Aula Wiyata Mandala, Dinas Pendidikan Kabupaten Asmat yang berjarak 2,8 kilometer.
Di sepanjang jalan, banyak warga yang menyambut kehadiran orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Presiden dan Ibu Negara Iriana yang keduanya mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih dan celana panjang berwarna gelap serta menggunakan helm berwarna putih, sesekali melambaikan tangan membalas sapaan warga.
Saat tiba di aula, Presiden dan Ibu Negara Iriana menyaksikan langsung pemberian makanan tambahan kepada anak-anak dan ibu-ibu. Selanjutnya, mereka berdialog dengan para ibu, bahkan beberapa kali Presiden menggendong anak-anak.
Dari aula tersebut, Presiden dan Ibu Negara Iriana melanjutkan perjalanan dengan motor listrik berwarna merah menuju proyek infrastruktur di Kampung Kayeh.
Di tempat itu tengah dibangun berbagai proyek infrastruktur untuk Kabupaten Asmat, di antaranya jembatan gantung.
Saat menuju proyek ini, Presiden harus mengendarai motor listrik itu melewati jembatan panjang yang terbuat dari kayu dan hanya memiliki lebar tidak lebih dari 3 meter.
Ketika tengah menuju proyek infrastruktur, Presiden dan Ibu Negara Iriana disambut tari-tarian oleh warga.
Usai meninjau Kampung Kayeh, Presiden dan Ibu Negara Iriana bersama rombongan menyeberangi sungai ke lokasi pembangunan 114 unit rumah khusus yang telah dibangun sejak 2016 dengan biaya Rp19,9 miliar di Kampung Amanamkai, Distrik Atjs dan Kampung Syuru, Distrik Agats sebanyak 114 Unit dengan menggunakan speed boat.
Tercatat tahun ini dibangun kembali sebanyak 100 unit rumah khusus yang tersebar di empat kampung, yakni Kampung Priend Distrik Fayid (34 unit), Kampung Ass dan Kampung Atat Distrik Pulau Tiga (33 unit), dan Kampung Warkai Distrik Betsbamu (33 unit).
Salah satu penyebab penduduk enggan berpindah ke lokasi rumah khusus yang telah dibangun adalah belum adanya jembatan penghubung antarkampung yang terpisahkan sungai.
Oleh karena itu, akan dibangun empat jembatan gantung dengan anggaran Rp46 miliar berlokasi di Kampung Syuru Baru Distrik Agats (72 meter), Kampung Yerfum Distrik Der Koumor (72 meter), Kampung Hainam Distrik Pantai Kasuari (120 meter), dan Kampung Sawaerma (96 meter).
Jalan panggung dari kayu yang sudah lapuk juga akan diperbaiki dengan jalan beton dengan teknologi pracetak sepanjang sekitar 12 km dengan lebar rata-rata 4 meter.
"Untuk infrastruktur jembatan gantung menerobos ke arah pemukiman akan memutari kota ini sepanjang kurang lebih 12 kilometer. Semuanya disokong oleh beton, lebih awet dan kita ingin tata ruang di Kabupaten Asmat bisa lebih tertata kotanya," ujar Kepala Negara.
Saat akan kembali ke Kampung Kayeh, Presiden bertemu dengan seorang anak berusia 3 tahun bernama Jokowi. Presiden pun sempat menggendong Jokowi.
"Jokowi ini lahir saat saya dilantik jadi Presiden," ucap Presiden.
"Pada tanggal 20 Oktober 2014 berarti, ya, Pak?" kata wartawan.
Ketika Presiden dan Ibu Negara Iriana akan kembali ke helipad untuk melanjutkan perjalanan dengan menggunakan motor listrik, hujan turun dengan lebatnya. Presiden pun tetap memacu motor listriknya sejauh 3,5 kilometer.
Pukul 15.03 WIT, dengan menumpangi helikopter Super Puma Presiden meninggalkan Kabupaten Asmat menuju Timika, Kabupaten Mimika untuk berganti Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 menuju Sorong, Papua Barat.(*)
Video Oleh Puspa Perwitasari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018