Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Jawa Timur, akan menampilkan pergelaran bersama 10 dalang Wayang Thengul di objek wisata Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, pada 13-14 April.

"Pementasan bersama 10 dalang Wayang Thengul ini untuk semakin memasyarakatkan kesenian tradisional Wayang Thengul nyang hampir punah," kata Kepala Bidang Budaya Disbudpar Bojonegoro Taufiq Amrullah, di Bojonegoro, Kamis.

Dengan adanya pementasan bersama itu, lanjut dia, masyarakat akan semakin mengenal kesenian tradisional Wayang Thengul yang menjadi kesenian khas daerahnya.

"Kalau harapan kami kesenian Wayang Thengul semakin bisa diterima masyarakat. Pada akhirnya masyarakat bersedia menanggap agar kesenian Wayang Thengul tetap ada," ucapnya, menegaskan.

Penampil pertama dalam pergelaran di objek wisata Kayangan Api yaitu dalang Wayang Thengul Ki Mardji Marto Deglek yang akan membawakan ceritera Sungging Nabi Koko.

Dilanjutkan Ki Prawito yang akan membawakan ceritera Joko Ampiran Angon Kebo, dan Ki Ponidi Guno Carito dengan ceritera Raden Said Brandal Lokojoyo.

Lainnya Ki Mudo Suntoro dengan ceritera Aji Gineng Angling Dharmo, Ki Sutopo dengan ceritera Madrim Sayemboro, Ki Wantiyo dengan ceritera Sabdo Palon Gugat, Ki Trio Wahyu Aji dengan ceritera Dipati Bandar Subali Bedah Negara Majapahit.

Ki Suwarno dengan ceritera Angling Dharmo Meguru dan dalang Ki Santoso dengan ceritera Minak Dono Padangan dan Ki Lasmijan dengan ceritera Mustiko Tuban. "Masing-masing dalang akan pentas sekitar 1 jam," ucapnya.

Ia optimistis adanya pementasan 10 dalang Wayang Thengul bersama di objek wisata api abadi yang masuk "Geopark" Nasional itu akan meningkatkan jumlah pengunjung, apalagi pelaksanaan pergelaran pada hari libur.

"Tapi tujuan pementasan bersama untuk mengairahkan kesenian Wayang Thengul bukan fokus meningkatkan pengunjung objek wisata," ujarnya.

Sebelum pementasan, kata dia, sebanyak 10 dalang Wayang Thengul itu, akan mengikuti "workshop" dengan nara sumber dosen pedalangan asal Surabaya FY. Darmono Saputro. Ia akan menyampaikan materi pakeliran Wayang Thengul dan problematikanya.

Selain itu, juga memperoleh materi dari budayawan Bojonegoro Suyanto dengan materi Wayang Thengul dari masa ke masa, cerita baku, selain juga iringan baku dan Wayang Thengul sebagai ikon.

"Bojonegoro akan mendorong kesenian Wayang Thengul menjadi ikon yang bisa mengangkat nama daerah," tutur Suyanto, menambahkan.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018