Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Kontraktor di proyek pengembangan unitisasi lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mulai merekrut 16 tenaga kerja untuk dipekerjakan sebagai petugas keamanan dan sopir.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bojonegoro Agus Supriyanto, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan kebutuhan tenaga kerja di proyek pengembangan unitisasi lapangan gas JTB tahap awal delapan tenaga kerja sopir dan delapan tenaga kerja keamanan.

Sesuai kesepakatan dengan operator Pertamina EP Cepu (PEPC), kata dia, pendaftaran juga proses seleksi rekrutmen tenaga kerja proyek unitisasi lapangan gas JTB melalui satu pintu di disperinaker.

"Tes penerimaan tenaga kerja untuk sopir dan petugas keamanan sudah berjalan yang diikuti 30 pendaftar pekan lalu. Kontraktor yang membutuhkan dari sub kontraktor Rekind yang menjadi kontraktor PEPC," ucap dia menjelaskan.

Menurut dia, proses rekrutmen tenaga kerja terbuka bagi seluruh masyarakat di daerahnya, akan tetapi proses pendaftaran juga seleksi akan dilaksanakan di disperinaker.

"Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk "skill" dan "non skill"," katanya.

Saat ini, lanjut dia, disperinaker, PEPC, bersama konsorsium Rekind, "Japan Gas Corporation" (JGC) dan "Japan Gas Corporation" Indonesia (JGCI) menggelar sosialisasi terkait rekrutmen tenaga kerja di Kecamatan Tambakrejo dan Purwosari.

Sehari sebelumnya, lanjut dia, sosialisasi serupa juga digelar di Kecamatan Ngasem dan Gayam, yang dihadiri berbagai pihak terkait.

"Penerimaan tenaga kerja di proyek pengembangan gas JTB terus berlanjut, sebab kebutuhannya sekitar 6.000 tenaga kerja," kata Kepala Bidang Pengembangan dan Penempatan Tenaga Kerja Disperinaker Joko Santoso menambahkan.

Proyek unititasi pengembangan gas JTB diawali dengan peletakkan batu pertama oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan pada 25 September 2017.

Proyek dengan dengan investasi sebesar 1,547 miliar dolar Amerika Serikat bisa berjalan setelah ada pengurangan "plant of development" (POD) dari 2,1 miliar dolar Amerika Serikat menjadi 1,547 miliar dolar Amerika Serikat.

Selain itu juga ada kesepakatan antara PT Pertamina EP dengan PLN sebagai pembeli gas JTB dengan harga 7,6 dolar Amerika Serikat/juta standar kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/MMSCFD). (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018