Sampang (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jawa Timur memperketat pengawasan olahan pangan di wilayah itu, sebagai antisipasi maraknya penyalahgunaan bahan berbahaya pada makanan.

Menurut Kasi Perlindungan Konsumen dan Metrologi Legal pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Sampang Slamet Satuli di Sampang, Sabtu, pihaknya telah membentuk tim khusus yang akan bertugas melakukan pengawasan di lapangan.

"Tim ini merupakan gabungan dari Dinas Perdagangan, dan Dinas Kesehatan, Satpol-PP dan institusi Polres Sampang," ujar Slamet.

Ia menjelaskan, langkah itu dilakukan, menyusul banyak temuan di sejumlah daerah di Jawa Timur, akan adanya peredaran makanan yang tidak sehat dan cenderung merugikan masyarakat konsumen yang menggunakan bahan pengawet.

"Maka, sebagai antisipasi, kami langsung membentuk tim, gabungan dari beberapa dinas, termasuk dari aparat kepolisian Polres Sampang," kata Slamet.

Selain itu, sambung dia, pembentukan tim khusus pengawas makanan itu, juga sebagai tindak lanjut dari instruksi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur melalui UPT Perlindungan Konsumen.

Sebelumnya, Pemkab Sampang juga telah menggelar sosialisasi secara massif kepada perwakilan warga Sampang dan pengusaha makanan yang ada di wilayah itu.

Kegiatan itu dimaksudkan untuk mengedukasi konsumen dan pelaku usaha agar terhindar dengan bahan berbahaya.

Sosialisasi ditekankan pada pentingnya makanan yang sehat tanpa bahan pengawet, serta dampak negatifnya pada kesehatan masyarakat yang mengonsumsi makanan tersebut.

"Selain itu, kami juga menggugah kesadaran masyarakat untuk ikut proaktif melakukan pengawasan dan proaktif melaporkan apabila menemukan adanya peredaran makanan dan minuman yang terindikasi menggunkan bahan pengawet," katanya.

Menurut Slamet, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan, karena dengan demikian, maka hal-hal yang berbahaya bisa ditekan sedemikian rupa.

"Di Sampang selama ini memang belum ditemukan adanya peredaran makanan yang mengandung bahan pengawet. Tapi prinsip mencegah lebih baik dari mengobati, kita gunakan dalam dunia usaha perdagangan makanan dan minuman juga," katanya, menjelaskan. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018