Surabaya (Antaranews Jatim) - Sejumlah warga resah dengan mulai maraknya ribuan ulat bulu yang menyerang sejumlah pepohonan dan tembok bangunan rumah di Perumahan Pondok Maritim Indah, Kelurahan Bulaklumprik, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya.
"Jadi ulat ini seperti tamu tak diundang. Tiba-tiba datang dengan jumlah yang banyak," kata salah seorang warga setempat, Indriawan di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, serbuan ulat bulu itu sudah terjadi sejak seminggu lalu. Ribuan ulat bulu itu menempel di pohon, seperti mangga, pisang, jambu air, jambu biji dan tanaman hias milik warga. Bahkan binatang ini juga menempel di pagar, dan tembok rumah, hingga masuk ke ruang tamu.
Ia mengatakan serbuan ulat bulu ini tidak hanya terjadi sekarang ini, namun juga dua tahun silam. Akibatnya, warga resah karena selain merusak tanaman, juga membuat mereka yang terkena ulat bulu menjadi gatal-gatal.
Akibat serbuan ulat bulu ini, lanjut dia, sejumlah tanamannya rusak. Bahkan ada tanaman hias miliknya yang daunnya sudah habis karena dimakan ulat.
Untuk mengusirnya, Indriawan mengatakan, ada beberapa cara yakni membakar kertas lalu didekatkan ke ulat, dan ada juga yang menyemprot memakai obat nyamuk.
"Warga belum lapor ke instasni tarkait. Jadi penangannya ya terserah warga, yang penting ulat itu hilang atau mati," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Surabaya Joestamadji mengatakan serbuan ulat ulat itu memang siklus alam dan biasanya memang terjadi ketika musim hujan.
"Jika memang ada warga yang lapor, kami siap datang untuk membasminya. Untuk kasus di Perumahan Pondok Maritim Indah, kami langsung turunkan petugas untuk datang ke sana," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Jadi ulat ini seperti tamu tak diundang. Tiba-tiba datang dengan jumlah yang banyak," kata salah seorang warga setempat, Indriawan di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, serbuan ulat bulu itu sudah terjadi sejak seminggu lalu. Ribuan ulat bulu itu menempel di pohon, seperti mangga, pisang, jambu air, jambu biji dan tanaman hias milik warga. Bahkan binatang ini juga menempel di pagar, dan tembok rumah, hingga masuk ke ruang tamu.
Ia mengatakan serbuan ulat bulu ini tidak hanya terjadi sekarang ini, namun juga dua tahun silam. Akibatnya, warga resah karena selain merusak tanaman, juga membuat mereka yang terkena ulat bulu menjadi gatal-gatal.
Akibat serbuan ulat bulu ini, lanjut dia, sejumlah tanamannya rusak. Bahkan ada tanaman hias miliknya yang daunnya sudah habis karena dimakan ulat.
Untuk mengusirnya, Indriawan mengatakan, ada beberapa cara yakni membakar kertas lalu didekatkan ke ulat, dan ada juga yang menyemprot memakai obat nyamuk.
"Warga belum lapor ke instasni tarkait. Jadi penangannya ya terserah warga, yang penting ulat itu hilang atau mati," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Surabaya Joestamadji mengatakan serbuan ulat ulat itu memang siklus alam dan biasanya memang terjadi ketika musim hujan.
"Jika memang ada warga yang lapor, kami siap datang untuk membasminya. Untuk kasus di Perumahan Pondok Maritim Indah, kami langsung turunkan petugas untuk datang ke sana," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018