Tulungagung (Antaranews Jatim) - Badan Urusan Logistik Subdivre Tulungagung, Jawa Timur hingga saat ini masih kesulitan melakukan serapan gabah petani akibat harga pembelian pemerintah (HPP) masih di bawah harga pasaran umum.

"Memang sementara ini kami belum melakukan penyerapan. Petani lebih suka menjual dalam bentuk beras ketimbang gabah karena mendapat hasil sampingan berupa dedak, bekatul dan menir," kata Kepala Bulog Subdivre Tulungagung, Khrisna Murtiyanto di Tulungagung, Kamis.

Ia mengatakan, harga gabah di pasaran masih lebih tinggi dibanding HPP yang menjadi acuan Bulog.

Untuk jenis gabah kering panen, saat ini nilai jual dari petani ke pedagang masih di kisaran Rp4.700 hingga Rp5.600 per kilogram.

Sementara, saat ini acuan HPP yang menjadi patokan pembelian Bulog adalah Rp4.440 per kilogram gabah.

Standar HPP itu sebenarnya sudah naik dibanding sebelumnya yang bertahan di angkat Rp3.700 per kilogram.

Krisna menyatakan, kendati Bulog saat ini belum melakukan penyerapan gabah milik petani pada awal tahun ini.

Namun, pihaknya telah melakukan penyerapan beras di tiga wilayah kerja Bulog Subdivre Tulungagung, meliputi Tulungagung, Trenggalek dan Blitar.

Melihat pada tahun ini target serapan gabah setara beras sekitar 35.500 ton beras.

"Hingga pertengahan Maret 2018 pihaknya sudah melakukan serapan beras mencapai 3.162 ton beras, meliputi Tulungagung sebanyak 1.551 ton, Trenggalek sebanyak 1.039 ton dan Blitar sebanyak 571 ton," ujarnya.

Krisna menambahkan, saat ini skema yang digunakan bulog yakni serapan target komersil dengan harga ditetapkan dari pusat sebesar Rp8.760 per kilogram untuk jenis beras medium.

Sedangkan untuk jenis beras premium sebesar Rp9.250 ribu. Harga ini untuk pembelian partai (jumlah banyak) bukan eceran.

Sedangkan untuk harga eceran beras di pasaran saat ini masih di kisaran Rp9.500 ? Rp10 ribu per kilogramnya.

Melihat harga eceran tertinggi (HET) dari pemerintah Rp9.450 per kilogramnya.

"Harga beras eceran di pasaran sudah tidak terpaut jauh dengan HET, ini dampak dari pelaksanaan operasi pasar. Dipastikan harga akan turun kembali karena menjelang panen raya," katanya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018