Tuban (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Jawa Timur, mendesak Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSB) di Solo, Jawa Tengah, tetap merealisasikan pembangunan tanggul kiri Bengawan Solo sepanjang 20 kilometer di daerahnya yang menjadi  langganan banjir.

"Pemkab Tuban tetap mendesak BBWSB merealisasikan pembangunan tanggul Bengawan Solo, sebab dampak yang ditimbulkan dari luapan Bengawan Solo di sejumlah kecamatan cukup parah," kata Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein, di Tuban, Kamis.

Ia memberikan gambaran bahwa banjir luapan Bengawan yang merendam di sejumlah desa di Kecamatan Rengel, Soko, Plumpang dan Widang, mengakibatkan tanaman padi rusak, selain petani tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi.

"Saya belum menghitung jumlah kerugiannya. Tapi tahun ini banjir Bengawan Solo tiga kali melanda sejumlah kecamatan, Bahkan, banjir terparah sekarang melanda sejumlah desa di Kecamatan Widang," kata dia menjelaskan.

Pemkab, lanjut dia, sudah membebaskan tanah di sejumlah desa yang akan dimanfaatkan lokasi tanggul Bengawan Solo, sepanjang 7 kilometer dengan APBD. Selain itu, BBWSB juga sudah membangun tanggul Bengawan Solo di Kecamatan Rengel, sepanjang 1 kilometer pada 2017.

Hanya saja, kata dia, pemkab masih terhambat dalam pembebasan tanah yang belum dibebaskan untuk tanggul sepanjang 13 kilometer, karena berbagai masalah. Masalahnya, tanah warga yang dibebaskan sertifikatnya masih di bank, merupakan tanah sengketa juga ada masalah lainnya.

"BBWSB tahun ini belum bisa melanjutkan pembangunan tanggul Bengawan Solo di Tuban, karena anggaran dari APBN dialokasikan untuk pembangunan di luar Jawa," ujarnya.

Pantauan Antara banjir luapan Bengawan Solo masih meredam areal persawahan di sejumlah desa di Kecamatan Rengel, dan Plumpang.

Di Desa Temulus, Kecamatan Rengel, banjir luapan Bengawan Solo marendam jalan sepanjang sekitar 1 kilometer dengan kedalaman berkisar 30-50 centimeter, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.

Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air di taman Bengawan Solo (TBS) surut di bawah siaga banjir 10,68 meter, Kamis pukul 18.00 WIB.

Di hilir Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, semuanya di Lamongan, dalam waktu bersamaan masing-masing 7,60 meter (siaga II-kuning), 5,28 meter (siaga II-kuning), 4,15 meter (siaga II-kuning), 2,10 meter (siaga II-kuning). (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018