Surabaya (Antaranews Jatim) - Sebanyak 1.019 guru negeri dan swasta jenjang SD dan SMP di Surabaya mengikuti seleksi Olimpiade Guru Nasional (OGN) tingkat kota yang digelar Dinas Pendidikan setempat di SMPN 3 Surabaya, Selasa.

Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dispendik Surabaya Mamik Suparmi mengatakan ribuan guru itu nantinya akan mengikuti seleksi selama dua hari, Selasa dan Rabu (14/3) dan juara pertama akan dikirim untuk ikut OGN tingkat provinsi.

"Tidak ada seleksi tingkat sekolah sebelumnya. Semua guru yang memenuhi syarat bisa mendaftar OGN tingkat kota," kata dia.

Dia menjelaskan, beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain guru kelas SD dan mata pelajaran (mapel) SMP yang bestatus PNS, guru bukan PNS di sekolah negeri yang memiliki SK dari pemerintah daerah, guru yang memiliki SK sebagai guru tetap yayasan (GTY) dengan masa kerja sekurang-kurangnya empat tahun berturut-turut.

Selain itu, lanjut dia, guru peserta OGN harus mempunyai nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK), sudah memiliki nilai tes awal uji kompetensi guru (UKG) tahun 2015/2016/2017.

Syarat lainnya, kata dia, guru tersebut tidak ditugasi sebagai kepala sekolah atau proses pengangkatan kepala sekolah. Belum pernah meraih medali olimpiade sains nasional guru (OSNG) dan OGN dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Dan memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana (S1)/D-IV.

"Guru langsung mendaftar secara daring melalui website www.kesharlindungdikdas.id. Mereka bebas mendaftar selama memenuhi syarat. Setelah itu bukti pendaftaran diserahkan ke bidang GTK Dispendik untuk direkap dan diundang mengikuti seleksi tingkat kota," kata Mamik.

Mamik menjelaskan, OGN tahun ini dengan jumlah peserta terbesar dan pelaksanaannya berbasis komputer. Melalui ujian berbasis komputer, guru dapat langsung melihat skor yang diperoleh setelah mengerjakan soal. Jumlah soal sebanyak 100 butir pilihan ganda itu dikerjakan selama 120 menit dan terbagi dalam empat sesi.

Dia mengungkapkan, soal OGN disusun Dispendik Surabaya bekerja sama dengan tim dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Semua soal mengacu pada kisi-kisi pedoman OGN 2018 yang dikeluarkan Dirjen GTK Kemendikbud.

Sementara itu, Kepala SMPN 3 Surabaya Budi Hartono menambahkan, sekolahnya dipilih melaksanakan OGN karena terbiasa menyelenggarakan tes berbasis komputer. Sebelumnya sudah pernah digunakan tes untuk guru, kepala sekolah, dan pengawas berprestasi.

"Untuk OGN tahun ini kami menyediakan 160 komputer," katanya.

Tes komputer hari pertama, lanjut dia, digunakan untuk 791 guru SD. Dari jumlah itu, hanya satu yang diambil karena mereka adalah guru umum. Sedangkan Rabu (14/3) baru diselenggarakan tes bagi guru SMP.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018