Surabaya (Antaranews Jatim) - Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) memberikan pendidikan Hak Asasi Manusia (HAM) bagi mahasiswa dan santri senior di Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo, Jombang.
Ketua Lakpesdam PBNU, Dr Rumadi Ahmad dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu mengatakan kegiatan pendidikan dilakukan tanggal 5-7 Maret
dengan kerja sama Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST),
Ia mengatakan, tujuan pendidikan HAM agar mahasiswa mengerti HAM adalah hak yang dimiliki manusia sejak lahir, berlaku seumur hidup dan bersifat kodrati sebagai pemberian Tuhan.
Pendidikan dengan tema "Halaqah Islam Ramah HAM: Islam Wa Al-Huquq Al-Insaniyyah Perspektif Hukum dan Aswaja" itu memberikan materi HAM dari sudut pandang hukum nasional dan internasional.
"Tujuan kegiatan ini, mendorong santri dan mahasiswa untuk menyampaikan pendapat mereka mengenai kebebasan beragama dan berkepercayaan dari sudut pandang ajaran Islam dan dari sudut pandang HAM, baik yang selaras maupun yang menurut santri tidak mendapatkan titik temu," katanya.
Selain itu, pendidikan ini juga untuk membantu memperluas pemahaman para mahasiswa dan santri senior atas HAM, dan akan memperluas wilayah toleransi bagi orang lain yang memiliki agama atau kepercayaan berbeda dari para santri.
Sementara itu, Salah satu pendiri FIHRRST Prof Makarim Wibisono mengatakan pelaksanaan pelatihan HAM menjadi bukti bahwa nilai-nilai HAM dan toleransi yang disebarkan Gus Dur yang lahir di Jombang, telah tertanam dengan kuat di masyarakat Jombang.
Pendidikan singkat ini diharapkan memberikan khasanah baru terhadap reputasi Islam yang damai, pluralis dan humanis.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Ketua Lakpesdam PBNU, Dr Rumadi Ahmad dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu mengatakan kegiatan pendidikan dilakukan tanggal 5-7 Maret
dengan kerja sama Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST),
Ia mengatakan, tujuan pendidikan HAM agar mahasiswa mengerti HAM adalah hak yang dimiliki manusia sejak lahir, berlaku seumur hidup dan bersifat kodrati sebagai pemberian Tuhan.
Pendidikan dengan tema "Halaqah Islam Ramah HAM: Islam Wa Al-Huquq Al-Insaniyyah Perspektif Hukum dan Aswaja" itu memberikan materi HAM dari sudut pandang hukum nasional dan internasional.
"Tujuan kegiatan ini, mendorong santri dan mahasiswa untuk menyampaikan pendapat mereka mengenai kebebasan beragama dan berkepercayaan dari sudut pandang ajaran Islam dan dari sudut pandang HAM, baik yang selaras maupun yang menurut santri tidak mendapatkan titik temu," katanya.
Selain itu, pendidikan ini juga untuk membantu memperluas pemahaman para mahasiswa dan santri senior atas HAM, dan akan memperluas wilayah toleransi bagi orang lain yang memiliki agama atau kepercayaan berbeda dari para santri.
Sementara itu, Salah satu pendiri FIHRRST Prof Makarim Wibisono mengatakan pelaksanaan pelatihan HAM menjadi bukti bahwa nilai-nilai HAM dan toleransi yang disebarkan Gus Dur yang lahir di Jombang, telah tertanam dengan kuat di masyarakat Jombang.
Pendidikan singkat ini diharapkan memberikan khasanah baru terhadap reputasi Islam yang damai, pluralis dan humanis.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018