Surabaya (Antaranews Jatim) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur bekerja sama dengan "Industrie-und Handelskammer" (IHK) atau organisasi serupa di Jerman untuk meningkatkan kompetensi pekerja profesi di Jatim dengan menggelar pelatihan rutin selama 2018.

Wakil Ketua Bidang Pertanian Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Surabaya, Selasa, mengatakan peningkatan kompetisi pekerja profesi dilakukan melalui lembaga Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) yang berada dibawah naungan Kadin Jatim.

Ia mengatakan, beberapa pekerja profesi yang dibidik Kadin Jatim untuk dikerjasamakan dengan Jerman antara lain perawat, mekanik, kimia biologi dan pertanian, serta administrasi.

Ia mengatakan, pelatihan akan digelar selama delapan kali dalam kurun 2018, atau meningkat daripada pelatihan serupa tahu 2017 yang hanya digelar enam kali.

"Dari beberapa pekerja profesi tersebut, yang paling diminati adalah teknik, seperti mekanik dan mesin yang mencapai 40 persen," katanya.

Ia mengatakan, dengan peningkatan kompetensi diharapkan bisa menjadi pekerja profesional yang kini sudah menjadi tuntutan, serta memiliki kemampuan untuk memikul tanggung jawab.

"Selain itu bisa memiliki inisiatif dan pengendalian diri, kemudian membuat keputusan dalam lingkup tanggung jawab yang diberikan kepadanya," tuturnya.

Kompetensi pekerja profesi di Indonesia, kata dia, saat ini masih minim, akibatnya beberapa pekerja profesi atau lulusan sekolah kejuruan bekerja diluar kompetensinya, sehingga ilmu dan kemampuan yang didapat selama menempuh pendidikan tidak berguna.

Oleh karena itu, Adik yang juga menjabat sebagai Ketua BKSP Jatim berharap, dengan kerja sama Kadin Jerman para pekerja di Jatim bisa mendapatkan sertifikat sesuai kemampuan dan bekerja sesuai dengan bidangnya.

"Kerja sama Kadin Jatim dalam hal ini BKSP dengan Jerman, juga memfasilitasi pekerja untuk mendapatkan tempat layak di perusahaan yang sesuai dengan kompetensinya," tuturnya.

Mengapa dengan Jerman, kata Adik, karena proses pendidikan profesi di negara itu sudah maju dengan penerapan dual sistem, yakni pelatihan teori yang langsung mempertemukan orang industri, ditambah praktek.

Sementara perwakilan Kadin Jerman, Sabine Steilen yang juga Direktur Eksekutif Utama IHK Trier mengakui, pola kompetensi pekerja profesi di Indonesia kurang menjadi perhatian.

Sehingga, kata dia, perlu didorong memalui kerja sama dengan Kadin Jatim, karena di Jerman sudah memiliki sistem ganda.

"Di Indonesia belum ada, dan masih ada aturan yang belum sesuai sehingga perlu kami dorong bekerja sama dengan Kadin Jatim," katanya.(*)

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018