Sumenep (Antaranews-Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep mencatat inflasi pada Februari di kabupaten tersebut terendah dibanding tujuh daerah lainnya di Jawa Timur, yakni sebesar 0,08 persen.

"Inflasi di Sumenep pada Februari juga di bawah angka regional atau Jawa Timur yang sebesar 0,16 persen dan Nasional sebesar 0,17 persen," kata Kepala BPS Sumenep, Syaiful Rahman di Sumenep, Selasa.

Sesuai data di BPS Sumenep, inflasi pada Februari di Jember sebesar 0,18 persen; Banyuwangi 0,17 persen; Kediri 0,26 persen; Malang 0,17 persen; Probolinggo 0,31 persen; Madiun 0,25 persen; dan Surabaya 0,14 persen.

Lima dari tujuh kelompok pengeluaran di Sumenep pada Februari mengalami inflasi, yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 1,04 persen; dan kelompok kesehatan 0,47 persen.

Selanjutnya kelompok kesehatan 0,20 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,03 persen; dan kelompok trasportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03 persen.

"Sementara dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi, yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,53 persen; dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,02 persen," kata Syaiful, menerangkan.

Ia menjelaskan, komoditas yang memberikan andil besar terjadinya inflasi di Sumenep pada Februari adalah beras dan bawang putih.

Sementara komoditas utama yang menyumbang terjadinya deflasi adalah telur ayam ras, daging sapi, dan udang basah. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018