Ngawi (Antaranews Jatim) - Seorang warga Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tercatat meninggal dunia akibat terkena penyakit demam berdarah (DB) pada awal tahun 2018.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi di Ngawi, Senin menyebutkan korban meninggal adalah seorang pekerja perkebunan karet asal Desa Jagir, Kecamatan Sine. Korban meninggal akibat terlambat dibawa ke rumah sakit.

"Sesuai data, awal tahun ini sudah ada 75 kasus demam berdarah di Ngawi. Dari jumlah itu, ada satu penderita yang meninggal dunia," ujar Kasi Penanggulangan Penyakit Dinkes Ngawi Jaswadi kepada wartawan.

Menurut dia, dari 75 kasus demam berdarah yang tercatat oleh dinkes setempat, rinciannya untuk bulan Januari tercatat 45 penderita dan bulan Februari sebanyak 30 penderita.

Pihaknya mencatat, dari 19 kecamatan yang ada di Ngawi, wilayah terparah yang mendapat serangan demam berdarah berada di Kecamatan Ngrambe, Ngawi, dan Kwadungan.

Bahkan, pihak Dinkes Ngawi telah melakukan pengasapan atau `fogging` di Perumahan Prandon Permai, Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan Ngawi, akibat banyaknya warga yang terkena penyakit tersebut, yakni mencaapai 10 orang.

Pihaknya terus berupaya agar sepanjang tahun 2018 ini, kasus demam berdarah dapat ditekan di wilayah Kabupaten Ngawi. Hal itu gencar dilakukan, mengingat beberapa tahun sebelumnya Kabupaten Ngawi termasuk daerah yang berstatus kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah.

Data Dinkes Ngawi mencatat, kasus demam berdarah di Ngawi pada tahun 2015 dan 2016 sangat tinggi. Dimana pada tahun 2015 tercatat telah terjadi sebanyak 778 kasus demam berdarah dengan enam penderita di antaranya meninggal dunia.

Di tahun 2016, kasus demam berdarah di Ngawi naik hingga mencapai 782 kasus dengan 10 penderita di antaranya meninggal dunia.

"Sedangkan di tahun 2017, kami berhasil menekan hingga terjadi penurunan kasus yang signifikan, yakni mencapai 297 kasus dan nihil angka kematian," kata dia.

Guna menekan kasus demam berdarah, dinkes mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya dengan rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

PSN sangat efektif membunuh jentik-jentik nyamuk. Adapun pengasapan atau `fogging` hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik tetap hidup.

Pemberantasan sarang nyamuk di antaranya dilakukan dengan melakukan 3 M, yakni menguras bak kamar mandi minimal sekali dalam seminggu, menutup tempat-tempat penyimpanan air, dan mengubur barang bekas supaya tidak menjadi media berkembangnya jentik nyamuk pembawa penyakit demam berdarah. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018