Bangkalan (Antaranews Jatim) - Dinas Pendidikan (Disdik) Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur melakukan penguatan penguasaan bahasa daerah kepada para pemegang atau pengampu pengajaran bidang pendidikan Bahasa Madura di wilayah itu.

Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Pemkab Bangkalan Bambang Budi Mustika di Bangkalan, Selasa, langkah itu dilakukan, karena saat ini banyak warga Madura yang sudah tidak bisa Berbahasa Madura dengan baik dan benar.

"Padahal bahasa daerah ini termasuk dari unsur keragaman budaya di negeri ini yang menjadi identitas bangsa," kata Bambang menjelaskan.

Dengan demikian, maka penguasaan bahasa daerah yang baik dan benar, sesuai dengan ejaan Bahasa Madura menjadi sebuah keharusan.

Menurut Bambang, para pendidik yang mengampu bahasa daerah di Bangkalan harus kompeten di bidangnya.

Apalagi, sambung dia, bahasa daerah merupakan muatan lokal yang wajib diajarkan kepada anak didik jenjang SD dan SMP.

"Untuk materi, disdik menggunakan buku yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur," katanya, menjelaskan.

Menurut dia, judul buku bahasa daerah, yakni Bahasa Madura yang menjadi buku pedoman dalam hal pendidikan Bahasa Madura adalah berjudul "Sare Taman".

"Kenapa buku ini yang menjadi buku ajar? Karena berdasarkan hasil penelitian, buku ini yang dinilai layak, dan sudah sesuai dengan kaidah pengajaran atau pendidikan Bahasa Madura," katanya, menjelaskan.

Ia juga menjelaskan, untuk memperkuat pemahaman Bahasa Madura bagi para guru pendidikan bahasa daerah, pemkab juga mengalokasikan anggaran khusus bagi para guru yang mempelajari dan mengampu pendidikan itu.

Pada tahun 2017, anggaran yang disediakan pemerintah melalui APBD sebesar Rp233 juta lebih.

"Tahun ini kemungkinan meningkat, mengingat, anggota DPRD Bangkalan juga mendukung program ini," katanya.

Secara terpisah, anggota Komisi D DPRD Bangkalan Abdurrahman Thohir mengaku, pihaknya memang mendukung program pelatihan bagi guru bahasa daerah.

"Itu memang sangat diperlukan. Kalau diajari guru yang tidak paham bahasa Madura kan lucu dan hasilnya jelas tidak akan maksimal," katanya, menjelaskan.

Politikus Partai Demokrat itu mengingatkan agar pelajaran bahasa Madura tidak hanya sebatas pemaparan teori saja, akan tetapi yang terpenting adalah praktik secara langsung.

"Bahasa Madura ini, harus menjadi kebanggaan bagi masyarakat Madura itu sendiri. Jangan sampai ada orang Madura, akan tetapi justru tidak pahan Bahasa Madura," katanya, menjelaskan. (*)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018